Sepertinya presiden Jokowi tidak salah mengangkat Akil Mochtar Ngabalin menjadi Deputi KSP di bawah kepala KSP Moeldoko.
KSP di bawah kendali mantan panglima TNI Moeldoko lebih punya tenaga atau taji dan bisa menjelaskan program-program pemerintah atau menjawab kritik dari masyarakat yang ditujukan kepada pemerintah. Lebih-lebih setelah masuknya Ali Mochtar Ngabalin ke dalam Istana.
Kalau Israel mempunyai 'Iron Dome" yaitu sistem pertahanan rudal yang canggih, yang siap menghalau atau menembak benda yang terbang diangkasa untuk melindungi wilayahnya. Dan apabila keadaan genting dalam hitungan detik sistem "Iron Dome" siap untuk mengejar atau melabrak benda yang terbang memasuki wilayah udaranya.
Ngabalin tak ubahnya seperti Rudal pertahanan yang dipasang di Istana untuk menghalau atau menangkis dan kalau perlu melabrak kepada para politikus yang melakukan serangan-serangan politik yang asal bicara tanpa data atau sumber yang shahih.
Bahkan responnya sangat cepat dalam menanggapi isu-isu politik atau kritik yang dilontarkan oleh politikus dari kubu oposisi. Dengan suaranya yang lantang dan keras Ngabalin selalu menjawab berbagai kritik atau masukan dari masyarakat atau lawan politik.
Dan Ngabalin selalu berani menghadapi tokoh-tokoh politik yang bersuara keras kepada pemerintah. Dan tanpa tedeng aling-aling terkadang membalas serangan para politikus tersebut. Padahal tokoh-tokoh politik itu dulunya dalam barisan atau satu kubu dengan Ngabalin waktu menjadi juru bicara pasangan calon presiden Prabowo-Hatta pada 2014.
Sebut saja Prabowo yang menuduh bahwa pembangunan LTR di Indonesia terjadi mark-up dan kemahalan. Tuduhan Prabowo itu langsung direspon Ngabalin dengan mengatakan: tidak ada mark-up, justru ada penghematan sebesar 13 triliun, kalau menuduh harus dengan data yang akurat, jangan asal bicara, mari adu data.
Bahkan tuduhan Prabowo yang mengatakan pembagunan LRT di luar negeri lebih murah, ditanggapi Ngabalin dan mengatakan: mungkin LRT dengan biaya murah itu dibuat dari bambu Papua.
Bahkan tokoh sepuh Amien Rais yang bersuara keras kepada presiden Jokowi juga pernah mendapat counter dari Ngabalin.
Dua politikus yang sahabat dekatnya yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah tak luput dari serangan Ngabalin. Apalagi duo F ini yang terkenal nyinyir atau kritikan pedas kepada presiden Jokowi.
Baru-baru ini Fahri mengeluarkan tuduhan soal LRT yang diduga ada mark-up karena dibangun dengan tiang yang tinggi-tinggi. Ngabalin menanggapi tuduhan Fahri tersebut: jangan asal bicara tanpa data. Bahkan kritikan Fahri Hamzah yang meliburkan saat pilkada serentak sekarang oleh presiden Jokowi, juga mendapat respon sangat cepat dari Ngabalin. "Kenapa tidak berfikir positif sih," kata Ngabalin. Toh dalam pilkada yang lalu-lalu juga libur nasional, kata Ngabalin dalam penjelasannya.
Mantan presiden SBY yang menuduh BIN, TNI dan Polri yang tidak netral, juga tak luput dari respon Ngabalin.
Ngabalin memang siap menyalak atau melabrak kepada para politisi yang mengkritik pemerintah tanpa data atau sumber yang jelas. Ia seperti sistem pertahanan rudal "Iron Done" yang dalam hitungan detik atau menit siap merespon terhadap serangan-serangan para politikus.
Ngabalin termasuk orang yang sering berdebat di media televisi, ia tidak kenal takut kepada siapa pun, bahkan kadang berani menunjuk dengan jari kepada lawan debatnya.
Ngabalin adalah penjaga Istana, siap menyalak dan menggongong setiap saat kepada siapapun tanpa kenal takut.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews