Despacito di Kampung Mahathir

Minggu, 17 Juni 2018 | 23:13 WIB
0
537
Despacito di Kampung Mahathir

Satu lagu barat berbahasa Spanyol yang tengah nge-hits di kalangan anak muda dunia adalah "Despacito". Lagu berdurasi tiga menit itu menghentak kapal pesiar mini di perairan Langkawi, Kesultanan Kedah, Malaysia.

Saya bersama wartawan senior LKBN Antara, Irmanto Lukman, baru saja terjun berenang di laut. Melompat dari kapal pesiar mini tersebut. Tetesan air laut belum hilang dari tubuh kami yang bertelanjang dada. Bau asin air laut tercium dari rambut kami yang basah.

Rasanya ingin segera mandi. Namun, kami tak kuasa berdiam diri mendengarkan alunan musik di atas perairan Langkawi, kampung Mahathir Mohamad. Kaos pun kami kenakan untuk menutupi tubuh yang one-pack itu.

Turut berjoget dengan bule-bule dari berbagai negara. Sambil sesekali mengikuti reff syair lagu yang dipopulerkan penyanyi terkenal asal Puerto Rico, Luis Fonsi dengan featuring Daddy Yankee. Justin

Bieber, belakangan turut berduet dengan Luis Fonsi, namun tetap featuring Daddy Yankee.

'Despacito' yang mendunia menjadi September 2017 ceria bagi kami. Menyaksikan pesta hari kemerdekaan (kebangsaan) Malaysia di sejumlah tempat selama sepekan. Sekaligus perayaan Malaysia sebagai tuan rumah dan menjadi juara umum SEA Games 2017.

'Despacito' berarti perlahan atau pelan-pelan. Ya, perlahan-lahan saat itu, Mahathir sedang menyusun kekuatan politik dari Langkawi. Langkawi identik dengan Mahathir. Mahathir adalah Langkawi. Langkawi adalah Mahathir. Ia tampil sebagai pemimpin partai pembangkang atau oposisi terhadap Perdana Menteri Najib Razak. Muridnya sendiri.

Langkawi (elang merah) disulap Mahathir menjadi destinasi pelancongan (pariwisata). Dokter umum itu menjadikan kampung halamannya bebas pajak. Inovasinya, harus bisa sejajar dengan Bali. Soal harga-harga, jauh lebih murah dari Bali.

Mahathir seperti orang berbisik perlahan untuk meraih cita-citanya dari tidak mungkin menjadi mungkin. Setelah 37 tahun dalam usia 93 tahun, ia kembali menjadi perdana menteri. Perdana menteri ke-4 dan ke-7 negeri jiran tersebut.

Kami disambut dengan suka cita untuk menikmati Malaysia dengan objektif. Menulis apa adanya sesuai dengan liputan pandangan mata.

Gerakan elang merah Mahathir seperti arti sebagian lagu Despacito. Membisikkan cita-cita memakmurkan Malaysia.

Despacito ...

Deja que te diga cosas al oído ...

Despacito....

Perlahan ....

Membisikan cerita di telinga Perlahan....

Perlahan pula sebagai wartawan politik, kami akan ikuti kiprah politikmu. Sukses Dato Tan Sri...

***