Bantu Palestina Merdeka, Buka Hubungan Diplomatik-Indonesia-Israel!

Minggu, 20 Mei 2018 | 20:09 WIB
0
903
Bantu Palestina Merdeka, Buka Hubungan Diplomatik-Indonesia-Israel!

Mungkinkah Indonesia menjalin diplomatik atau membuka kedutaan dengan Isreal untuk membantu kemerdekaan Palestina?

Mungkin satu-satunya negara di dunia modern ini yang masih dijajah dan belum merdeka secara penuh layaknya negara yang sudah merdeka adalah Palestina.

Satunya-satunya di dunia konflik yang membawa-bawa atau menarik sejarah ribuan tahun, siapa sebenarnya yang berhak atas tanah Palestina, adalah konflik antara Israel dan Palestina.

Rakyat atau negara Indonesia dalam membantu Palestina untuk menjadi negara yang merdeka dan berdaulat tidak usah diragukan. Komitmen itu tetap tidak berubah sampai detik ini dan akan terus membantu Palestina supaya lepas dan merdeka dari penjajah Israel.

Bahkan dari Zaman presiden Soekarno, Indonesia sudah menyuarakan dan membantu kemerdekaan Palestina. Seperti kalimat dalam pidato tahun 1962;

“Bahwa selama kemerdekaan belum dicapai oleh bangsa Palestina, selama itu pula Indonesia akan berdiri di sisi Palestina.”

Sampai Indonesia waktu itu terkena sanksi PBB karena menolak Israel ikut dalam acara olah raga internasiaonal yang diadakan di Jakarta.

Bahkan perudingan-perundingan antara negara-negara seperti AS, Inggris dan Palestina-Israel yang sedang konflik dari tahun 1948 atau bahkan sebelumnya juga tidak memperoleh hasil yang memuaskan atau sesuatu yang di sepakati. Tetapi konflik malah kian runcing.

Hingga akhirnya negara-negara Arab mengeroyok menyerang Israel dan mengempur dari segala penjuru mata angin. Apakah Israel kalah? Tidak. Israel malah memenangkan pertempuran, hanya dalam enam hari atau yang lebih dikenal perang Yom Kippur.

Malah Israel akibat perang ini mendapatkan wilayah yang di kenal sebagai Dataran Tinggi Golan, yang beberapa hari lalu dihujani rudal oleh Iran dari  Suriah.

Akibat perang dengan Israel, Suriah kelilangan Dataran Tinggi Golan.

Negara-negara Arab yang dulu pernah mengeroyok Israel yaitu Mesir dan Yordania sudah mempunyai hubungan diplomatik, yang artinya mempunyai kantor kedutaan masing-masing.

Negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel sekarang malah hancur akibat perang, yaitu Suriah, Libya dan Irak.

Negara yang komitmennya tidak berubah dari awal konflik sampai sekarang, yaitu Suriah dan Iran. Iran adalah musuh bebuyutan Israel, bahkan mau memusnakan dari peta dunia. Apalagi keberadaan milisi di Suriah semakin bikin takut Israel.

Wilayah Palestina kian hari kian menyempit karena dicaplok oleh Israel dan tidak pernah menggubris protes dunia internasioanal, bahkan sama lembaga tinggi PBB saja tidak pernah patuh, sanksi hanya dianggap angin lalu karena dilindungi sama ibu angkatnya, yaitu Amerika.

Nah, baru-baru ini Israel bikin ulah yaitu menembaki warga Palestina dengan menggunakan pesawat drone, timbul korban jiwa 52 orang lebih dari warga Palestina meninggal.

Demo warga Palestina ini akibat ulah ibu angkatnya Amerika yang akan memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Jerusalem. Pemindahan kedutaan Amerika ini banyak tentangan dari banyak negara termasuk Indonesia yang selalu komitmen dan mendukung Palestina merdeka.

Hingga akhirnya negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Istanbul, Turki. Pertemuan negara-negara OKI ini untuk memprotes sikap Israel atas warga Palestina yang tewas dan menekan Israel untuk membatalkan pemindahan kedutaan Amerika ke Jerusalem.

Palestina ingin Jerusalem sebagai ibukotanya. Israel juga sama, ingin Jerusalem sebagai ibukotanya.

Yang menarik dari pertemuan (OKI) tersebut pernyataan wakil presiden Jusuf Kalla yang mempunyai ide atau suatu gagasan untuk mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel supaya Indonesia bisa membantu Palestina menuju kemerdekaan.

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla selama ini protes dan masukan ke Israel kadang tidak berarti karena Indonesia belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Lebih lanjut menurut Jusuf Kalla, ”Untuk mendamaikan konflik, setiap pendamai harus mengenal kedua belah pihak yang berkonflik.”

JK juga menjelaskan , ”Dalam mendamaikan konflik, konflik apapun itu, misalnya konflik keluarga, konflik negara atau konflik apa, itu harus mengenal kedua belah pihak. Pengalaman saya di mana-mana terjun langsung,ke Aceh kita harus mengenal kedua belah pihak atau haus berteman,” kata JK di Istanbul, Turki, Sabtu 19 Mei 2019.

Memang selama ini baik masyarakat atau negara Indonesia setiap ada konflik antara Palestina dan Israel hanya demo-demo atau kecaman-kecaman kepada Israel. Dan yang sering dilakukan adalah mengirim bantuan kemanusiaan, baik dari masyarakat Islam Indonesia atau negara. Bantuan-bantuan dari Indonesia untuk Palestina sudah sering, bahkan ada bantuan pendirian rumah sakit dari masyarakat Indonesia. Bahkan rumah sakit tersebut mau diperluas lagi.

Kecaman-kecaman terhadap Israel yang dilakukan Indonesia di konferensi Internasional sudah cukup sering. Tapi tidak membuahkan hasil. Bahkan lobi-lobi juga sering dilakukan kepada negara Eropa dan AS, juga tidak membuahkan hasil.

Menurut JK untuk membantu Kemerdekaan Palestina, bisa saja Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Beberapa negara Islam juga mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Negara-negara tetangga Palestina yang memunyai hubungan diplomatik dengan Israel diantaranya,Mesir,Yordania,Turki dan Arab Saudi.

Bahkan aktivis atau para tokoh agama di Arab Saudi yang menentang hubungan diplomatik dengan Israel ditangkap oleh pihak keamanan Arab Saudi.

Raja Yordania yang merupakan satu-satunya pemimpin atau raja di dunia yang punya nasab langsung dengan nabi Muhamad juga menjalin mesra dengan Israel.

Mungkin karena latar belakang inilah wakil presiden Jusuf Kalla mempunyai ide atau gagasan untuk mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Kalau mau jujur,memang Indonesia kalau tidak mempunyai hubungan dengan Israel akan susah atau kesulitan membatu dalam diplomasi-diplomasi dengan Israel untuk kemerdekaan Palestina.

Yang ada hanya protes dan kecaman,dan memberi bantuan kemanusiaan saja.

Hanya ada dua solusi untuk kemerdekaan Palestina yaitu Perang atau Diplomasi.

Perang hampir tidak mungkin karena dulu dikroyok saja malah kalah dan perang juga membawa korbar jiwa dan negara-negara tetangga Palestina tentu ingin mencari keamanan atau keselamatan rakyatnya sendiri-sendiri.Dan tidak ingin perang dengan Israel.Jangan sekali-kali ngajak perang kalau tidak yakin akan kemenangan.

Nah tinggal satu cara yaitu diplomasi atau perundingan.Karena Palestina juga ada beberapa faksi,dan setiap faksi juga punya kepentingan masing-masing.Faksi-faksi ini harus satu suara dulu,tanpa itu mustahil Palestina akan memperoleh kemerdekaan.

Wilayah Gaza makin  sempit,bahkan berdasarkan PBB,wilayah ini terpadat di dunia.Listrik,air,makanan yang merupakan kebutuhan utama terkadang jadi masalah karena dimatikan oleh Israel atau diblokade.Bahkan terkadang bantuan yang ingin masuk Palestina harus ada ijin dari Israel terlebih dahulu.

Bantuan ke Gaza harus melewati perbatasan Mesir,yaitu Rafah.Perbatasan ini juga tidak setiap hari dibuka,kecuali pada bulan ramadhan ini.Artinya Gaza terisolasi bukan hanya karena ulah Israel,tetapi juga oleh negara tetangganya sendiri,yaitu Mesir.Tentu Mesir juga punya alasan-alasan sendiri,karena ada komitmen dengan Israel.

Untung saja gagasan atau ide hubungan diplomatik dengan Isreal di ucapkan oleh wakil presiden Jusuf Kalla,bukan presiden Jokowi,kalau ide atau gagasan itu  keluar dari mulut Jokowi,bisa habis dan tamat jadi presiden.

[irp posts="15420" name="Perang Terbuka Iran versus Israel Tinggal Tunggu Waktu"]

Siapapun presidennya yang berani membuka hubungan diplomatik dengan Israel siap-siap menerima demo besar-basaran dan penolakan dari para politisi atau akademsi.

Pembukaan diplomatik dengan Israel hal sensitif,tetapi kalau di renungkan kembali cara ini  yang bisa membantu jalan kemerdekaan bagi Palestina.

Indonesia tidak seperti tetangga Israel yang punya hubungan diplomatik dengan Israel,Indonesia jarahnya sangat jauh dengan Palestina-Israel,yang artinya seandainya hubungan diplomatik dibuka,semata-mata untuk membantu Palestina.

Jangan-jangan nanti malah dituduh sebagai agen zionis atau zionis sawo matang.

Bisa-bisa kemerdekaan Palestina sebagai tanda akhir zaman.Mbuh ora ngerti....

 

Soal bantuan kemanusiaan