Bisakah Gatot dan Abraham Menjadi Capres tanpa Masuk Parpol?

Rabu, 9 Mei 2018 | 15:42 WIB
0
747
Bisakah Gatot dan Abraham Menjadi Capres tanpa Masuk Parpol?

Serba-serbi pilpres 2019. Mungkin baru kali ini pilpres begitu semarak, ramai oleh para relawan yang mengusung para jagoan masing-masing.

Partai politik sejatinya kendaraan atau sarana bagi orang yang ingin berkuasa atau merebut kekuasaan, tanpa partai politik mustahil bisa berkuasa atau merebut kekuasaan. Butuh perahu untuk berlayar menuju pulau harapan atau kekuasaan.

Banyak orang pengin berkuasa,tapi tidak mau masuk partai politik karena kalau masuk partai politik akan membuat tidak bebas bergerak dan takut citranya atau pamornya akan turun. Seakan elergi dengan partai politik, baru mendekat ke partai politik kalau lagi butuh dukungan.

Jadi wajar kalau partai politik mengharuskan seseorang yang ingin menjadi calon presiden/wakil presiden, calon gubernur dan walikota/bupati masuk partai terlebih dahulu. Karena partai politik juga butuh "Bintang iklan atau Brand Ambassador" untuk menaikkan elektabilitas partai politik. Simbiosis mutualisme atau saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Tetapi kadang partai politik harus mengalah atau berkompromi dengan seorang calon yang ingin menjadi penguasa, baik penguasa pusat atau daerah. Karena calon tersebut mempunyai nilai jual yang sangat tinggi dan mengalahkan dari kader internal sendiri. Sebagai contoh: Ridwan Kamil, ia tidak mau masuk partai politik ,tapi ia juga sangat ingin menjadi seorang gubernur. Dan partai politik akhirnya mengalah dan kompromi, syarat untuk masuk partai politik tidak wajib.

Nah dalam pilpres lagi ramai seorang calon, dan wira-wiri atau sowan ke partai politik dalam rangka mencari dukungan politik untuk maju sebagai calon presiden. Dia adalah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Ia banyak ditawari oleh partai politik untuk masuk partai dan sebagai kompensasi partai politik tersebut akan mendukung dan mencalonkan sebagai calon presiden. Tapi Gatot tidak mau masuk partai, ia merasa tanpa masuk partai politik bisa menjadi calon presiden. Masuk partai politik ada plus-minusnya.

Ada lagi ingin berkuasa tapi tidak mau masuk partai politik, yaitu Abraham Samad. Ia dan para relawannya sudah mendeklarasikan diri untuk menjadi calon presiden. Dan Abraham Samad berharap ada partai yang meminangnya.

Ingin berkuasa tapi tidak mau masuk partai politik, tapi hanya menunggu keajaiban atau pinangan dari partai politik.

Banyak orang berhasrat ingin menjadi penguasa, tetapi ingin jalan pintas atau jalan Tol.

Memang sekarang lagi musim menunggu pinangan dari partai politik dan pinangan dari calon presiden.

"Masuklah partai politik kalau hasrat atau nafsu-Mu untuk berkuasa tinggi!!"

***