Pada pertengahan bulan Mei, TNI AL akan kedatangan kapal Selam KRI Ardadedali 404, ini kapal Selam kedua yang di produksi di Daewoo Shipbulding and marine Engeneering Co,Ltd (DSME) Korea Selatan. KRI Ardadedali dalam perjalanan menuju Indonesia.
Sekedar informasi, kontrak pembelian kapal selam dengan Korea Selatan ini diteken pada pemerintahan SBY.
Dan dalam kontrak pembelian tiga kapal selam juga ada jaminan transfer teknologi yang diharapkan putra-putri terbaik baik bisa membuat kapal selam secara mandiri.
Kapal Selam pertama dengan nama KRI Nagapasa 403 sudah lebih dulu datang dan memperkuat alutsista untuk TNI AL. Kapal selam pertama ini murni dibuat oleh teknisi dan tenaga kerja Korea Selatan di galangan DSME.
Dan kapal selam kedua KRI Ardadedali dibuat di galangan DSME Kores Selatan dengan teknisi Indonesia dan teknisi Korea Selatan.
Untuk kapal selam ketiga yang rencananya dikasih nama KRI Alugoro 405 dibuat di PT PAL Surabaya, murni dikerjakan oleh teknisi putra-putri terbaik baik Indonesia dan pihak Korea Selatan hanya sebagai supervisi saja. Tidak terlibat dalam proses pembuatannya.
Kapal ketiga KRI Alugoro 405 sekarang sudah dalam proses penyambungan dan sukses, rencananya pada bulan Juli 2018 akan diujicoba. Dan pada awal 2019 kapal selam KRI Alugoro akan diserahterimakan kepada menteri Pertahanan sebagai wakil pemerintah dan akan diserahkan ke TNI AL untuk di operasikan.
Kembali ke kapal selam kedua KRI Ardadedali, nama Ardadedali diambil dari senjata anak panah tokoh pewayangan Harjuna. Kapal ini juga tergolong kapal yang canggih karena baik teknologi atau persenjataan sudah ditingkatkan.
Senjata Torpedo tentu senjata yang wajib untuk kapal selam. Selain itu senjata rudal atau peluru kendali ke permukaan juga disematkan di kapal selam KRI Ardadedali.
Dari keseluruhan TNI AL baru mempunya1 lima kapal selam termasuk tiga kapal selam KRI Nagapasa 403, KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405.
Tentu ini masih jauh dari kata ideal karena negara kita adalah negara maritim atau kelautan yang sangat luas. Karena keterbatasan anggaran sambil berjalan akan ditambah jumlah kapal selam sampai mendekati kata ideal.
Menurut Kementerian Pertahanan jumlah ideal kapal selam adalah 12 sampai dengan 15. Itu baru bisa untuk menlindungi wilayah laut Indonesia.
Dengan bertambahnya jumlah kapal selam diharapkan bisa menambah efek getar bagi musuh yang ingin masuk wilayah negara NKRI.
Mudah-mudahan dengan kekuatan baru, yaitu kapal selam KRI Ardadedali 404 bisa menjalankan tugasnya untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, melindungi kehormatan bangsa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews