Setelah Cakada, Awas KPK Mulai Monitor Bakal Cawapres!

Sabtu, 31 Maret 2018 | 08:37 WIB
0
550
Setelah Cakada, Awas KPK Mulai Monitor Bakal Cawapres!

Rupanya hiruk-pikuk bursa cawapres dicermati atau diperhatikan juga oleh lembaga anti rasuah atau KPK.

Sebelumnya KPK juga memberikan sinyal atau kata pengantar adanya beberapa calon kepala daerah yang akan menjadi tersangka dan benar selang beberapa minggu KPK mengumumkan calon kepala daerah yang menjadi tersangka. Mulai dari calon kepala daerah Maluku Utara dampai calon walikota Malang, bahkan dari tiga calon walikota, dua calon walikota menjadi tersangka.

Sekarang KPK atau lembaga anti rusah ini mulai mengendus atau mencium beberapa calon cawapres yang diduga bermasalah atau berpekara dengan KPK. Bahkan KPK siap membantu calon presiden dalam hal ini Joko Widodo untuk mengetahui rekam jejak calon cawapres yang kemungkinan bisa menjadi calon tersangka atau rapor merah.

KPK masih merahasiakan nama-nama calon cawapres yang tersangkut perkara korupsi di lembaganya. Seperti yang disampaikan olek salah satu pimpinan KPK, yaitu Saud Situmorang.

"Wah nama-nama itu masih rahasia," kata Saut Situmorang lewat konfirmasi pesan singkatnya, Selasa 27 Maret 2018. "Kalau diminta tentu sejauh datanya ada, KPK akan memberi masukan," demikian penjelasannya.

Sebuah penjelasan yang bikin merinding buku kuduk. Bulu kuduk bakal calon wakil presiden, tentu saja, bukan merinding buklu kuduknya Hetty Koes Endang!

Jadi KPK akan memberikan masukan kepada calon presiden Joko Widodo apabila diminta untuk menelusuri rekam jejak para calon wakil presiden yang saat ini sudah ramai di publik.

Tentu ini momentun yang sangat bagus bagi calon presiden Joko Widodo untuk menyeleksi para kandidat calon wakil presiden. Apalagi ada calon wakil presiden yang seakan menekan Joko Widodo sebagai calon presiden untuk meminang dirinya sebagai calon wakil presiden, kalau ingin menang dalam pilpres 2019.

Bahkan sang calon wakil presiden ini sudah mendeklarasikan sebagai calon wakil presiden, bukan calon presiden dan dengan optimis dan rasa percaya diri dengan mengatakan Joko Widodo akan memilih dirinya sebagai pendamping dalam pilpres 2019.

[irp posts="12653" name="Cak Imin dan Deklarasi Cawapres 2019, Upaya Fait Accompli"?"]

Bahkan sang bakal calon wakil presiden secara intens sering bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas pilpres dan tidak terendus oleh wartawan atau media masa.

Memang lebih baik sebelum Joko Widodo sang calon presiden petahana memilih calon wakil presiden untuk mendampingi dirinya maju dalam pilpres 2019, lebih baik meminta lembaga KPK ini untuk melihat rekam jejaknya para kandidat calon wakil presiden.

Jangan sampai nanti seperti calon kepala daerah sudah ditetapkan oleh KPU sebagai calon kepala daerah tetapi dalam masa kampanye malah jadi tersangka. Kalau ini menimpa calon presiden Joko Widodo, bisa berbahaya masak calon wakil presiden jadi tersangka. Tentu ini akan jadi keuntungan lawan politiknya atau calon presiden lainnya.

Sinyal KPK ini tentu akan merugikan kandidat calon wakil presiden yang selama ini berharap dan penuh percaya diri, bisa hilang kesempatan menjadi calon wakil presiden dan menjadi keuntungan calon wakil presiden lainnya yang juga ingin menjadi pendamping Joko Widodo sebagai calon presiden.

Mudah-mudahan sinyal atau isyarat dari KPK ini bisa menjadi masukan bagi calon presiden untuk menyeleksi calon wakil presiden yang terbebas dari masalah hukum kelak.

Ayo angkat tangan siapa bakal calon wakil presiden yang merasa pernah rantang-runtung ke KPK meski sebatas sebagai saksi!?

***

Editor: Pepih Nugraha