Dalam perhelatan Pilpres 2019, Partai Demokrat memastikan diri tidak lagi diam atau tidak mengusung kader terbaiknya. Bahkan, secara internal, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sudah menggadang-gadang sang putera mahkota, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun, apakah sikap internal ini akan mulus hingga batas akhir penetapan bakal calon, sedangkan di luaran berhembus nama TGH. M. Zainul Majdi atau yang lebih dikenal dengan julukan Tuan Guru Bajang (TGB). Bahkan, netizen sendiri sempat meminta DPP Partai Demokrat mengusung TGB, yang tidak lain adalah juga kader Demokrat.
Di antara dua pilihan, memilih AHY atau TGB? Inilah yang mungkin bisa jadi makin memperlambat SBY menentukan pilihan terbaiknya.
Kalau ditilik secara jujur, TGB yang saat ini menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) merupkan kader demokrat terbaik. Prestasinya memimpin NTB membuat TGB menjabat selama dua periode.
Selain itu, TGB juga terpilih sebagai Gubernur Terbaik, bahkan TGB mampu mengangkat perekonomian propinsi NTB.
Yang tak kalah penting, jika melihat perkembangan politik di Tanah Air, ada kelebihan TGB yang membuat banyak orang menyukainya. Ya, TGB adalah seorang ulama, cucu pendiri Nahdlatul Wathan, hapal Quran, dan masih banyak lagi. Sedangkan, AHY sendiri diangggap belum memiliki pengalaman yang bisa disandingkan dengan TGB.
[irp posts="12606" name="Anggapan Ini Harus Dipatahkan, AHY Bukanlah Manchurian Candidate""]
Jika dilihat dari perjalanan politik hingga saat ini, sepertinya SBY lebih memproyeksikan AHY sebagai bakal Cawapres. Dan, dari pendekatan yang terjalin, sepertinya SBY berharap bisa menyandingkan Jokowi dengan AHY.
Mungkin saja, SBY menganggap Jokowi lebih punya potensi kuat sebagai pemenang. Dengan demikian, untuk Pilpres 2024, AHY punya kans kuat untuk menjadi Presiden ke-8 RI.
Bagaimana dengan TGB? Mungkinkah SBY akan bermain di kaki yang lain, yaitu dengan menyandingkan TGB dengan Prabowo Subianto. Dengan demikian, apapun hasilnya Partai Demokrat tetap tampil sebagai pememang Pilpres 2019.
Entahlah, dalam politik, semuanya bisa terjadi!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews