Rusia akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada hari Minggu, 18 Maret 2018. Apakah presiden sekarang, Vladimir Putin masih dipercaya rakyat untuk menjabat lagi atau tidak, kesemuanya akan ditentukan dalam pemilihan tersebut.
Boleh jadi pula Pilpres di Rusia ditunda atau tetap berlangsung sesuai jadual yang sudah ditetapkan, karena sudah terjadi sengketa dengan Inggris yang menuduh intelijen Rusia akan membunuh mantan agen intelijennya Sergei Skripal berusia 66 tahun bersama putrinya Yulia, berusia 33 tahun seperti diperlihatkan di foto atas.
Bahkan Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa Rusia berada di balik usaha pembunuhan tersebut. Untuk itu Inggris memberi waktu satu minggu agar 23 diplomat Rusia meninggalkan Inggris.
Pengusiran diplomat terbesar sejak Perang Dunia II.
Tidak hanya itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May juga mengatakan, Inggris membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke negaranya. Di samping Inggris tidak akan hadir di "World Cup 2018," di Rusia.
Sergei Skripal, adalah mantan anggota CRU Rusia, yaitu sebuah unit intelijen militer Rusia. Ia bersama putrinya Yulia ditemukan terbaring di bangku dalam keadaan tidak sadarkan diri di luar pusat perbelanjaan di Salisbury, kota di Inggris Selatan pada hari Minggu, 4 Maret 2018. Keduanya kini berada di rumah sakit.
[irp posts="11756" name="Rusia Luncurkan Senjata Baru. Perlombaan Senjata Dimulai Lagi?"]Pengadilan militer Moskwa memang pernah menjatuhi hukuman kepada Seregei Skripal pada 9 Agustus 2006. Ia dihukum 13 tahun atas dugaan penghianatan. Tetapi pada tahun 2010 memperoleh pengampunan dari Presiden Rusia Dmitry Medvedev sebagai bagian pertukaran mata-mata untuk membawa 10 agen rahasia yang ditahan di Amerika Serikat untuk kembali ke Moskow.
Selasa malam adalah batas waktu yang diberikan Inggris agar Rusia menjelaskan hal ini. Sepertinya hubungan kedua negara semakin panas meski Inggris setengah mengancam, karena hal ini sudah memasuki wilayah intelijen Rusia. Tetapi ada pula pengamat yang menduga bahwa masalah intelijen sulit dipecahkan, karena setiap negara memiliki intelijennya sendiri di berbagai perwakilan di manca negara.
Tulisan pernah dimuat di wartamerdeka.net
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews