Kalau Ada Kesempatan untuk Menulis, Menulislah!

Jumat, 16 Maret 2018 | 22:47 WIB
0
1060
Kalau Ada Kesempatan untuk Menulis, Menulislah!

Sudah seminggu lebih saya tidak menulis di media apapun, baik di blog sosial, media sosial  atau bahkan dengan pena di atas kertas. Itu sungguh ironis dengan profesi saya sebagai guru yang seharusnya rajin membuat coretan-coretan tentang apa saja yang berhubungan dengan materi pelajaran dan perkembangan peserta didik.

Saya tidak tahu alasan yang tepat untuk membela diri kecuali satu kata: "malas". Saya seperti kehilangan gairah dan semangat untuk menulis. Beberapa kali saya coba tetapi selalu gagal dan akhirnya berhenti.

Saya akui bahwa menulis itu memang tidak mudah tetapi juga tidak sulit, maka jika masih ada kesempatan untuk menulis, sebaiknya menulislah dan jangan ditunda. Kesempatan yang sama belum tentu datang dua kali.

Ketika sebuah ide atau gagasan muncul di pikiranmu, tuliskanlah sebelum kemudian hilang bagaikan uap ditelan panas terik, naik ke angkasa menjadi awan hitam lalu kembali jatuh ke bumi.

[irp posts="11162" name="Jadilah Profesor Yang Menulis di Jurnal Internasional, Bukan di Medsos!"]

Ketika sebuah ide atau gagasan muncul di pikiranmu, tuliskanlah sebelum kemudian hilang bagaikan uap ditelan panas terik, naik ke angkasa menjadi awan hitam lalu kembali jatuh ke bumi.

"Tidak mudah" maksudnya, untuk menghasilkan sebuah tulisan pendek saja yang dapat bermanfaat bagi orang lain, seorang penulis perlu mencari referensi atau literatur sebagai sumber rujukan agar tulisan tersebut mempunyai dasar berpijak yang kuat sehingga tidak terkesan asal-asalan.

Selain itu juga diperlukan keterampilan untuk memilih kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya sehingga mendapatkan efek yang sesuai dengan harapan (diksi).

Pemakaian gaya bahasa yang bagus akan membuat tulisan lebih hidup. Sedangkan penggunaan tanda baca yang tepat juga akan memudahkan pembaca memahami ide dan gagasan yang terkandung dalam tulisan.

"Tidak sulit" artinya bahwa menulis juga tidak harus sempurna sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Penulis mempunyai kebebasan untuk berekspresi. Dan tentu saja kebebasan yang tidak mengganggu dan memasung kebebasan orang lain. Ada pertimbangan nilai-nilai moral dan norma-norma yang harus kita ikuti.

[irp posts="2693" name=" Segmented Writing", Menulis dengan Ceruk Bahasan Yang Kecil"]

Di samping itu hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu SARA, hoaks dan ujaran kebencian sebaiknya dihindari. Hal tersebut merupakan kekejian yang amat sadis.

Hal-hal yang berkaitan dengan pornografi atau perangsang nafsu syahwat juga sebaiknya dibuang jauh-jauh karena tulisan tersebut dianggap murahan dan tidak bermoral sekalipun peminat tulisan tersebut masih sangat banyak di dunia maya.

Menulislah tentang apa saja dengan kebebasan berekspresi. Kebebasan yang bertanggung jawab yang tidak melanggar kebebasan orang lain.

Pramoedya Ananta Toer seorang sastrawan dan penulis yang luar biasa berkata, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Selamat malam...!

***

Editor: Pepih Nugraha