Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut hampir pasti berkoalisi dengan Gerindra, karena target PKS adalah mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019. Itu bila akhirnya Prabowo Subianto menyatakan siap berlaga melawan Sang Petahana.
Namun, bila kenyataannya Prabowo "menerima" tawaran Jokowi menjadi Cawapresnya, tentu saja Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera harus mencari Capres lain yag cukup mumpuni untuk diadu melawan Jokowi-Prabowo.
Melawan petahana bukanlah pekerjaan mudah, apalagi hasil kerja petahana selama ini banyak diapresiasi baik di dalam negeri maupun dari dunia internasional. Mungkin saja, penilaian di dalam negeri tidak begitu menggembirakan, karena tidak semuanya bisa dinilai secara lebih realistis. Istilahnya, apa pun yang kita lihat di sini, tentu rumput tetangga yang lebih indah.
[irp posts="12056" name="Keyakinan Politikus PKS Mardani Ali Sera, Jokowi Dapat Dikalahkan!""]
Petahana yang dianggap sukses hanya bisa dikalahkan dengan berbagai cara. Kita tidak bisa mengalahkanya dengan program-program tandingan (atau kalau bisa dibumbuhi kata "plus").
Karena Pilpres ini memilih figur, maka cara yang paling efektif adalah dengan menghancurkan sosok figur tersebut.
Selama ini, Jokowi sudah diserang dengan berbagai cara, di antaranya beragama nonIslam, terlibat PKI, anti-Islam, dan berbagai isu lain, di antarnya bahwa sebenarnya Jokowi bukanlah lulusan UGM. Dan masih banyak lagi isu-isu negatif dan isu beraroma hoax yang ditujukan pada sosok Joko.
Namun, kenyataannya semua isu yang menerpa dirinya dibalas dengan cara yang begitu elegan, misalnya: Dianggap anti-Islam, Jokowi membalasnya dengan mendekati ulama dan pesantren, dianggap PKI, Jokowi menempatkan banyak purnawirawan TNI di sekitarnya. Pokoknya, semua isu negatif itu coba dilawan secara elegan.
Lalu, apa lagi senjata yang bisa digunakan PKS agar Jokowi kalah dalam Pilpres 2019? Jadilah partai yang benar-benar menjalankan amar makruf nahi munkar. Jangan biarkan satu kader pun melakukan korupsi, jangan ada perseteruan di kubu partai, jangan biarkan ada satu simpatisan pun menjadi penyebar hoax.
Teruslah memberikan kritik pada Jokowi, kritik yang membangun dan juga kritik menjadi solusi bagi bangsa ini, bukan kritik "kebencian" karena itu akan justru membuat PKS makin dijauhkan para pemilihnya. Karena, saya pun dulu adalah pemilih setia PKS.
Toh, karena Jokowi hanya bisa memerintah selama dua periode, maka kita bisa melihat siapa yang lebih dipercaya rakyat, PKS atau Jokowi.
Kita lihat di Pipres 2019!
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews