Upeti La Nyalla Mattalitti Yang Tak Jadi

Senin, 15 Januari 2018 | 19:52 WIB
0
450
Upeti La Nyalla Mattalitti Yang Tak Jadi

Informasi terpenting dari La Nyala Mattalitti sebenarnya bukan soal permintaan setoran uang politik 40M ke Gerindra, sebab itu satu keniscayaan, untuk branding dan layak pilih tentu butuh biaya, apalagi jika barang yang akan di jual jelek - tentu biaya make up-nya ya mahal.

Kegeeran atau tepatnya gak tau diri saja jika La Nyalla pingin gretongan, kalau dia punya kapasitas seperti mbak Yenny Wahid sih oke - dan terbukti Gerindra tak kurang dari Pak Prabowo sendiri yang memintanya untuk tampil sebagai Cagub Jatim.

Kalau La Nyala siapa? Selain terkenal pernah jadi buronan kajati Jatim juga soal sprindik berkali kali, dan terus menang di praperadilan konon karena ada kekerabatan dengan ketua MA, entahlah, tapi nama La Nyala selain kasus itu serta PSSI yang dimakzulkan, dia tidak dikenal publik sebagai pemilik rekam jejak yang bagus.

[irp posts="8308" name="Mahar Politik dan Cara Bagaimana Bisa Balik Modal"]

Bagaimana mungkin latar belakang La Nyalla yang bau korupsinya sangat menyengat, mendapat dukungan all out dari ulama 212 dan para alumninya? Gerakan 212 yang konon berbasis moral itu mengajukan La Nyalla sebagai Cagub pilihannya? Orientasi moral macam apa yg ada di kepala para inisiator gerakan 212 ini ? juga Rizieq Shihab yang sedang umroh cukup lama itu, kenapa memilih La Nyalla sebagai orang yang didukung dalam Pilkada Jatim dengan cara copy paste Pilkada DKI katanya?

Apakah gerakan 212 tidak boleh menjelma menjadi gerakan politik? Boleh saja, tapi setidaknya pilihlah orang dengan kapasitas, moralitas serta rekam jejak yang terpelihara dari isu busuk korupsi, penipuan, moral pribadi dan lain-lain.

lhaa ini piye..?

Menyebut dirinya gerakan keagamaan, tapi menjatuhkan pilihan yang didukungnya seperti itu, bahkan partai pun enggan menjadi pendukungnya?

Jangan disalahkan jika ada persepsi, siapapun yang membiyayai gerakan dengan nasi bungkus dan mengucurkan upeti pada pentolan 212, dialah yang akan didukung - sebusuk apapun Anda, gak ada urusan dengan kapasitas Anda, yang penting upeti, wong ini cuman permainan dunia doang.

Soal agama? Ah itu cuman komediti jualan saja, biar laku dan ampuh untuk menipu para buih yang BOTOL itu...

Adagium : " jika barang busuk ingin tampak bagus dan laku dijual, maka bungkuslah dengan gama " tampaknya menemukan pembenarannya.

***

Editor: Pepih Nugraha