Masalah ummat sangat banyak dan kompleks. Tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu kelompok Islam saja. Bersatu dan bersinergi adalah jawabannya. Ummat bersatu dan bersinergi, insya Allah masalah bangsa akan terurai satu persatu.
Masalah bangsa juga bertumpuk dan seperti tidak pernah usai. Satu partai atau kelompok warga saja tidak akan bisa menyelesaikannya. Bersatulah dan bersinergilah. Bangsa yang bersatu akan berdiri tegak di depan bangsa lain. Pemimpinnya akan disegani oleh pemimpin negara lain.
Masalah dunia internasional lebih luas dan berwarna. Semua bangsa diuji komitmennya pada kemanusiaan dan keadilan. Satu negara saja ternyata tidak bisa menghentikan pengusiran dan pembantaian etnik di Myanmar. Junta militer Myanmar ternyata bagai manusia tak berasa.
Sudah terlalu banyak tragedi kemanusiaan seperti ini di dunia. Bosnia, Palestina, Syiria, India, Afrika hanya beberapa contoh yang bisa diingat kembali. Oleh karena itu, bersatulah atas nama kebaikan agama, kemanusiaan dan keadilan.
Allah berikan amanah kepada manusia untuk menjadi "khalifah fil ardi", pemimpin kehidupan di dunia. Makhluk lain tidak sanggup menerima amanah itu. "Khalifah" artinya orang memelihara, menjaga dan mengembangkan dunia agar membawa kebaikan kepada kehidupan manusia.
Sayang sebagian manusia tidak memahami visi kehidupan itu. Mereka menjadi sangat rakus, biadab dan penindas orang lain.
[irp posts="6875" name="Tuhan Menurunkan Agama untuk Manusia"]
Bagi manusia yang rakus, dunia dan seisinya seakan tidak cukup. Bagi orang biadab nyawa orang lain dianggap murah. Bagi penindas, kekuasaan adalah segalanya dan nasib orang lain tidak ada dalam kamusnya. Homo homini lupus. Manusia ibarat serigala bagi serigala yang lainnya. Saling mengintai dan menerkam. Para sosiolog mengatakan "science without divine guidance is like giving a gun to an irresponsible man".
Semoga Allah maafkan kesalahan dan kelemahan kita semua karena membiarkan orang lain meregang nyawa tanpa aksi nyata. Penguasa dunia bagai tak berdaya. Apalagi manusia tanpa kuasa. Hanya bisa berdoa. Selemah- lemah iman yang tersisa di dada.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews