Teka-teki itu terjawab sudah. PDIP ternyata tetap ogah memajukan Ridwan Kamil yang kemarin masih disebut-sebut bakal didorongnya sebagai calon gubernur Jawa Barat dari partai banteng nyeruduk ini. Sebagai ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri menunjuk pasangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin dan Irjen (Pol) Anton Charliyan untuk maju ke palagan Pilkada Jabar 2018.
Duet purnawirawan jenderal TNI bintang dua dan jenderal polisi bintang dua ini dimaksudkan untuk membendung pasangan yang dimajukan rival beratnya yang kini jadi kingmaker, Prabowo Subianto. Dengan menyatukan tiga partai dalam sebuah "koalisi reuni", yaitu Gerindra-PAN-PKS, jauh sebelumnya koalisi "Trio Kwek Kwek" ini memajukan pasangan Jenderal TNI (purn) Sudrajat dan Akhmad Syaikhu.
Sebenarnya tantangan yang tidak kalah beratnya juga datang dari Ridwan Kamil sendiri yang hari ini juga mengumumkan pasangan barunya, Uu Ruzhanul Ulum. Uu adalah Bupati Tasikmalaya. Hadirnya Uu mengakhiri masa menjomblo Kang Emil yang berkepanjangan. Selentingan dari Bandung mengatakan, Kang Emil kena karma karena seringnya mengolok-olok jombloers.
Uu tentu saja kurang dikenal di Jawa Barat, kecuali di Kabupaten Tasikmalaya. Warga di sana pun tidak semua mengenal bupati yang berasal dati PPP ini. Tiga partai lainnya, sepakat mendukung pasangan Ridwan-Uu ini, yaitu Partai Nasdem, Hanura, dan PKB.
Kang Emil beberapa jam lalu mengunggah kabar resminya berpasangan dengan Uu ini melalui akun Instagramnya, @ridwankamil. Ia mengunggah fotonya bersama pasangan barunya itu dan menyematkan slogan Jabar Juara. "Alhamdulillah. Bismillah," tulis Emil dalam keterangan foto.
[caption id="attachment_7571" align="alignleft" width="524"] Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Foto: Kompas.com)[/caption]
Informasi soal telah resminya pasangan Emil-Uu terbentuk ini dibenarkan oleh salah satu partai pengusung, yaitu Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani yang mengatakan, kesepakatan tersebut dibuat oleh empat partai koalisi sehari sebelumnya.
"Resmi. Kemarin sore PPP, PKB, Nasdem, Hanura ketemu dan sepakat," kata Arsul sebagaimana diberitakan media, Minggu 7 Januari 2018.
Sementara Megawati Soekarnoputri sendiri yang menyampaikan terbentuknya pasangan calon gubernur Tubagus Hasanuddin dan calon wakil gubernur Anton Charliyan. Mulanya ia bicara soal banyaknya usulan nama untuk Pilgub Jabar kepada dirinya. Namun dia menegaskan ketika sudah menolak seseorang, tak ada yang lagi berani mengusulkan. Megawati tidak mengungkapkan seiapa "seseorang" yang ditolaknya itu.
Lalu Megawati bercerita tentang hobinya soal lingkungan dan kondisi Sungai Citarum. Dia pun menitipkan soal Sungai Citarum ini kepada cagub Jabar pilihannya itu. Di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung Jakarta Megawati dengan retorik berucap, "Urusan lingkungan tapi saya serahkan ke siapa? Saya serahkan ke ketua DPD saya yaitu Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin."
TB Hasanuddin yang berbaju adat Sunda pun maju ke atas panggung. Megawati kemudian memanggil Anton Charliyan sebagai bakal cawagub Jabar. "Tak jadiin dia," kata Megawati. Pasangan baru ini kemudian menyampaikan salam komando untuk bergaya di depan para pengurus PDIP.
Selain pasangan Ridwan-Uu dan Sudrajat-Syaikhu, pasangan yang didorong PDIP juga harus melawan satu pasangan lainnya yang sudah terbentuk sebelumnya, yaitu Deddy-Mizwar dan Dedi Mulyadi
Lengkap sudah empat pasang bakal calon gubernur/wakil gubernur yang akan bertarung di palagan Pilkada Jabar 2018, yaitu TB Hasanuddin - Anton Charliyan, Sudrajat - Ahmad Syaikhu, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum, dan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi. Keempat pasangan ini hanya akan berkompetisi dalam satu putaran saja.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews