Jika Anda memutuskan bergabung dengan sebuah partai politik, maka masuklah dengan hati ikhlas, dan siap mengorbankan segala daya dan pikiran untuk kebesaran partai.
Jangan sekali-kali Anda mencoba untuk mendapatkan sesuatu, misalnya "kekuasaan" dari partai,
meskipun aroma kekuasaan selalu menghampiri partai Anda. Karena memang, tujuan partai adalah kekuasaan. Tak bisa dipungkiri itu.
Partai, bukan sekadar alat untuk mendapatkan kekuasaan. Partai adalah tempat di mana kita godok idealisme terbaik bagaimana mensejahterakan rakyat sesuai ideologi partai. Dan, ketika berkuasa, lepaskan atribut partai, karena Anda sudah menjadi milik bersama. Termasuk, Anda pun perlu mendengar aspirasi partai lain, yang tiada lain juga bertujuan mensejahterakan rakyat.
Bagi Anda, kader terbaik partai, tak perlu resah dan gelisah, ketika partai tak memilih Anda. Jika Anda kader terbaik, di mana pun akan ada tempat untuk Anda, karena sesungguhnya partai tak akan pernah melupakan kader terbaiknya.
Kita lihat saja, Hidayat Nurwahid (HNW) yang adalah kader terbaik PKS, meski HNW gagal di Pilkada Jakarta 2012, PKS tidak begitu saja melupakanya, kursi wakil ketua MPR adalah bagian dari pengabdiannya di partai. Begitu juga nama Mardani Ali Sera, ketika gagal masuk bursa pencalonan di Pilkada Jakarta 2017, PKS pun memberikan kursi DPR RI.
Nama lain, seperti TB Hasanudin, yang begitu tinggi pengabdiannya di PDIP, akhirnya juga mendapatkan kesempatan untuk mensejahterkan rakyat Jawa Barat melalui pencalonan sebaai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat.
[irp posts="7337" name=" Apa Salah dan Dosaku, Ibu...!!?" Mungkin Begitu Jerit Maruarar Sirait"]
Begitu juga, Djarot Saiful Hidayat, kegagalannya bersama Ahok di Pilkada Jakarta, bukanlah akhir dari segalanya. parai tidak melupaknnya. Tentu saja, masih ada energi positif yang dimiliki Djarot, yang begitu sayang bila tidak dimafaatkan untuk Provinsi lain.
Siapa pun Anda yang "mengabdi" di Partai Politik, teruslah mengabdi, jangan kekuasaan dijadikan sasaran tujuan, tapi bagaimana Anda bisa ikut menyumbangkan ide dan gagasan mesejahterakan rakyat melalui partai.
Bila sampai suatu hari, partai tak memberikan apa-apa kepada Anda, percayalah bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu kepada Anda yang paling berharga dari segalanya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews