Demokrasi Harus Hargai Mayoritas dan Lindungi Minoritas

Jumat, 5 Januari 2018 | 19:50 WIB
0
552
Demokrasi Harus Hargai Mayoritas dan Lindungi Minoritas

Menjadi orang Islam moderat itu bukan berarti selalu mengejek ummat Islam saban hari dan pada saat yang sama selalu membela kelompok lain. Orang Islam moderat itu orang yang yakin dengan keislamannya, berpihak kepada kepentingan Islam dan pada saat yang sama menghargai keyakinan dan hak-hak orang lain.

Para Rasul tidak pernah mengajar umatnya bersikap abu-abu. Mereka jelas posisinya tentang keyakinan, tapi dalam bermuamalah menghargai keberadaan kelompok lain. Piagam Madinah adalah fakta dari konsep kehidupan masyarakat yang majemuk yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW. He is the best model in managing a plural society.

Para tokoh Islam (Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Abikusno dll) yang ikut merumuskan dasar negara Indonesia juga orang Islam yang mengambil pelajaran dari praktik yang dijalankan Rasulullah SAW di Madinah. Jadi, tokoh-tokoh Islam tersebut jelas asal gerakannya, jelas juga kepentingan memperjuangkan Islamnya, namun dalam bernegara mereka menghargai kelompok minoritas yang ada di Indonesia.

Sejarah lahirnya Pancasila menunjukkan jiwa besar tokoh-tokoh Islam dalam bernegara. Mereka mengalah demi menghargai kelompok minoritas dan kepentingan bangsa.

Sayang, sejak merdeka, rezim berkuasa seringkali bertindak tidak adil kepada tokoh-tokoh Islam dan umat Islam. Mereka disudutkan, dimarginalkan dan disiksa demi ambisi kekuasaan. Lebih mengenaskan lagi sebagian umat Islam itu sendiri suka mengejek dan menghina ulama, tokoh Islam, dan mengumbar aib saudaranya sendiri.

Menindas minoritas itu salah. Menindas mayoritas itu lebih salah sekali. Demokrasi harusnya menghargai mayoritas dan melindungi minoritas. Tirani mayoritas kita tolak. Tirani minoritas apalagi.

#houseofjustice

***