Ada yang menarik di saat menjelang Pilkada Jatim 2018 mendatang. Meski dijelaskan tidak ada kaitannya dengan gelaran “pesta rakyat” untuk menentukan siapa akan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, tapi aroma politiknya sedikit tercium.
Organisasi sayap dari Partai Golkar Generasi Perempuan (GePe) Musyarawah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jatim mulai menunjukkan dukungannya kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil E. Dardak yang diusung partai Partai Golkar.
Seperti diketahui, pasangan yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat itu bersepakat untuk maju dalam Pilgub Jatim 2018. Wujud dukungan itu dikemas melalui kegiatan Seminar Nasional ‘Be Smart Parent for Alpha Generation’, Jum’at 22 Desember 2017.
Seminar digelar di Hotel Shangrilla Surabaya. GePe MKGR Jatim rencananya menghadirkan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa sebagai keynote speaker dan Arumi Bachsin, isteri Emil Dardak (bacawagub Jatim), serta Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto) sebagai narasumber.
[caption id="attachment_6438" align="alignright" width="487"] Yuli Andriyani (berhijab) (Foto: Mochamad Toha)[/caption]
Menurut Ketua DPD GePe Ormas MKGR Jatim Yuli Andriyani, pihaknya mengaku sengaja memilih topik peran ibu terhadap generasi alpha, karena bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2017.
“Kami sengaja memilih tema tersebut karena bertepatan dengan peringatan Hari Ibu yang jatuh di tanggal 22 Desember 2017,” ungkap Yuli saat dikonfirmasi Kamis 21 Desember 2017.
Pertimbangan lainnya, lanjut Ketua Panitia seminar tersebut, diharapkan bisa menjadi upaya antisipasi terhadap pergeseran nilai dari generasi milenial ke generasi alpha supaya tidak sampai terputus.
“Perlu adanya perhatian khusus bagi generasi alpha. Apalagi, penggunaan teknologi di era dewasa ini cukup siginifikan dan merata di segala usia,” terangnya. “Di sinilah pentingnya pemahaman peran ibu untuk mengantisipasi efek negatif dari hal tersebut,” ujar Yuli.
Mensos Khofifah sengaja dihadirkan karena diharapkan dapat menularkan tips kesuksesan seorang ibu dalam merawat anak-anak, keluarga maupun karier.
“Peran dan kehadiran negara juga diperlukan, sebab ini juga menyangkut masalah sosial keluarga,” lanjut Yuli.
[irp posts="4526" name="Khofifah Terancam Batal Bertarung Setelah Gandeng Emil Dardak"]
Sekretaris GePe Ormas MKGR Jatim Theresia Debora menambahkan, Kak Seto dan Arumi secara khusus akan membahas detail kebutuhan seorang anak dan antisipasinya.
“Mereka berdua akan fokus membahas masalah psikologi seorang anak. Kehadiran Arumi juga atas usulan langsung dari Kak Seto karena Arumi sebelumnya juga pernah menjadi anak didik Kak Seto,” kata Theresia Debora.
Anak didik Kak Seto
Jejak digital mencatat, Arumi menjadi “anak didik” Kak Seto lantaran persoalan keluarganya. Arumi memulai karirnya pada saat masih berusia 12 tahun. Mengawali karier menjadi model, bahkan sempat mendapat pujian, “One of the most beautiful models I’ve ever met,” oleh salah satu fotografer.
Setelah satu tahun, nama Arumi mulai diakui di dunia permodelan. Pada 2007, Arumi diminta menjadi model cover majalah remaja terkenal, Cosmo Girl.
Pada tahun berikutnya, Arumi baru menjajal dunia akting. Dari peran kecil, akhirnya ia dipercaya menjadi peran utama dalam sinetron Putih Abu-Abu dan Sepatu Kets yang melambungkan namanya tersebut.
[irp posts="4799" name="Jika Ingin Selamat, Khofifah Harus Berani Lepas Emil Dardak"]
Pada pertengahan 2010, Arumi dikabarkan kabur dari rumah karena merasa dieksploitasi oleh keluarganya. Ia mengaku merasa dirampas kemerdekaannya sebagai remaja. Arumi merasa tak bebas berjalan-jalan dan pergi ke sekolah saat itu.
Untuk kasus ini, Kak Seto selaku wakil dari Komnas Perlindungan anak sampai turun tangan dan menyatakan akan menindaklanjuti hal ini. Pada akhir tahun yang sama, berhembus kabar bahwa Arumi kabur lagi dari rumahnya.
Kali ini bahkan dikabarkan Arumi telah melaporkan ibunya Maria Lilian Pesch yang juga melaporkan Miller, pesinetron asal Malaysia, karena diduga menjadi dalang kaburnya Arumi. Tak hanya itu, Maria juga melaporkan mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hadi Supeno.
Kali ini diduga Miller lah yang berada di balik kaburnya Arumi. Menurut ayah Arumi, Rudi Bachsin, Miller telah lama merencanakan kaburnya Arumi.Ia tidak hanya ingin menjadikan Arumi pacar, Miller ingin mengawini Arumi.
Dan, Sang Ibu merasa sangat beruntung, lantaran saat ini Arumi sudah bersama orang yang tepat. Setelah perjalanan cinta yang rumit, akhirnya Emil Dardak berhasil mempersunting Arumi menjadi istrinya. Pada tanggal 30 Agustus 2013, Arumi resmi dinikahi Emil.
Arumi dan Emil bertemu dalam suatu acara. Merasa cocok, Emil tidak membuang waktu lagi. Arumi dinikahi Emil pada saat berusia 19 tahun, sedang Emil sudah berusia 29 tahun saat itu. Kini mereka dikaruniai dua anak. Sebuah pengalaman hidup yang menarik.
Bersama Emil Dardak, jika berjalan mulus, Arumi nantinya bisa menjadi Istri Wakil Gubernur Jatim. Benarkah? Theresia Debora menolak jika kegiatan seminar nasional ini dikait-kaitkan dengan persoalan politis.
“Khususnya Pilkada Jatim 2018 karena GePe MKGR menjadi underbow Partai Golkar dan Khofifah menjadi bacagub Jatim yang diusung Golkar berpasangan dengan suami Arumi Bachsin, Bupati Trenggalek Emil Dardak.
“Walaupun Khofifah dan Emil juga merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh Partai Golkar. Tapi beliau (Khofifah) hadir dalam kapasitasnya sebagai Menteri,” dalih Theresia Debora.
Selain ketiga narasumber tersebut di atas, acara yang rencananya dirangkai dengan pelantikan pengurus GePe Ormas MKGR Jatim ini akan menghadirkan beberapa elit politik nasional dari Partai Golkar.
Antara lain, Roemkono (Ketua Umum DPP Ormas MKGR), Adies Kadir (Sekjend DPP Ormas MKGR), Hetifah Sjaifudian (Ketua Umum DPP GePe Ormas MKGR), dan Kodrat Sunyoto (Ketua DPD Ormas MKGR Jatim).
“Seminar nasional ini bakal meriah karena artis ibu kota yang pernah populer di era 1990 an, Puput Novel dan Titi KD juga turut menghibur,” ujar Yuli yang juga Wakil Bendahara DPD Golkar Jatim, Pengurus PPM, dan FKPPI Jatim itu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews