Donald Trump mencari perkara. Dengan yakin, dia menyatakan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Secara langsung, Donald Trump mengakui negara Israel. Dampaknya, Negara-negara Islam menyatakan ketidaksepakatan.
Persoalan muncul setelah perbagai kalangan menyatakan pengecaman dan mengutuk tindakan Donald Trump. Salah satunya adalah Endorgan. Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Turki sejak 2014 dalam salah satu video mengatakan “Kami akan mengerahkan massa ke Israel”.
[irp posts="5110" name="Akui Jerusalem sebagai Ibukota Israel, Trump Picu Perang Dunia III"]
Bila ini terjadi, maka Endorgan mengatakan Turki bersama Palestina dan Lebanon perang melawan Israel. Tapi tiga negara masih kurang. Mereka membutuhkan negara-negara seperti Arab Saudi, Mesir, dan lain-lain.
Jika perang tanah Arab kembali. Tentu saja Israel tidak akan sendirian. Sudah pasti Amerika Serikat membantu Israel. Terjadilah perang antara Islam dengan Israel dan sekutunya.
Apakah perang tanah Arab menjadi perang dunia? Tentu saja tidak. Masih kurang banyak bila menginginkan perang dunia. Harus ada pertambahan negara yang berperang.
Di sinilah peran Korea Utara. Negara yang suka membuat provokasi dengan uji coba rudalnya bisa menambah panas. Korut bisa saja membantu Turki, Palestina dan Lebanon. Caranya menghantamkan rudal ke arah Amerika Serikat.
Akibat provokasi tersebut, sudah pasti Donald Trump tidak akan tinggal diam. Dengan egonya, Trump akan memerangi Korut. Saat itulah, Korea Selatan dan Jepang akan membantu Amerika.
Melihat Korut menjadi bulan-bulanan Amerika. Tingkok, Vietnam dan Rusia bisa turut membantu. Jika Rusia bergabung, tandanya Eropa ikut memanas. Jadi, sekutu Amerika, seperti Inggris turut melawan Rusia di tanah Eropa. Perang Eropa pun terjadi.
Keikutsertaan Inggris sebagai sekutu Amerika menimbulkan perang di asia. Pakistan, Afganistan, tentu kembali angkat senjata. Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, Australia sudah pasti membantu Inggris dan Amerika.
Keikutsertaan Australia bisa berdampak pada perang Asia Tenggara. Indonesia dengan dalil memperjuangkan kemerdekaan pada semua bangsa, maka harus menghalau kekuatan Australia. Sedangkan persemakmuran Inggris lainnya, Singapura dan Malaysia bisa saja bergerak. Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia akan berkawan dengan Vietnam untuk melawan Australia dan Singapura.
Bila semua negara sudah ikut berperang. Maka blok Amerika versus Rusia kembali berhadap-hadapan. Di lain sisi, blok Arab melawan Israel menjadi perang terakhir perebutan tanah suci tiga agama.
Semua alasan menimbulkan perang perlu dipertimbangkan. Namun, sebelum Perang Dunia III. Amerika tentu akan ribut di kongres. Dengan paksaan kontra Donald Trump, kebijakan pengakuan Jerusalem tercabut dengan sendirinya.
Kalau tidak mau. Kita sedang menunggu kiamat kecil menjelang ahir zaman.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews