Donald Trump seorang pebisnis andal yang tidak bisa dicuekin. Campaign yang dilakukan saat Pilpres menggoyang kebiasaan umum yang selalu mengharap semua santun dan anggun seolah mewakili bahwa kelak bila terpilih sosok santun itu akan memberi kebaikan, tidak sedikit malah setelah terpilih mereka jadi penyamun.
Trump akan membatasi warga muslim di Amerika, dia akan melarang warga muslim masuk Amerika, dan statement anti muslim lainnya yang membuat kita terperangah seolah dia akan memurnikan Amerika kembali ke zaman di mana dunia tanpa agama. Tapi setelah menang apa dia melakukannya, tidak, dia cuma pura-pura melakukan dan itu cuma seadanya, itulah propaganda.
Sekarang dia mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan dunia sekali lagi terhenyak dibuatnya, sama dengan saat Arab Saudi dan lainnya mencubit Qatar, seolah jazirah itu akan perang, ujung-ujungnya Amerika jualan pesawat dengan nilai fantastis dalam 7 hari saja.
Sekarang OKI panas hati, Jokowi harus buat statement lagi untuk menekankan keberpihakan Indonesia untuk Palestina. Sekali lagi Trump buat ulah dan apalagi yang mau dia sasar, kita harus sabar jangan terlalu cepat terbakar. Positifnya Palestina bisa lebih cepat menentukan sikap, China pun berucap Jerusalem timur bisa menjadi ibu kota Palestina.
Atau jangan-jangan Trump melempar bola panas karena dibisikin Netanyahu untuk minta Jerusalem jadi ibu kota Israel dan dia lakukan, sekarang setelah reaksi dunia negatif, dia berbisik balik, jangan sekarang karena dunia berang, ini test case.
Sekarang justru yang lebih seksi peran Arab Saudi akhir-akhir ini setelah melakukan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi, modernisasi akan dijalani, wacana pakai bikini bakal bisa direalisasi. Wahabi bisa ganti visi, gamis dihabisi yang telanjur cinta bakal merana, ah andai orang kita sadar, cadarpun bisa memudar dan jadi kelakar, selfie menjadi lebih bermakna karena raut wajah bisa merona.
Arab Saudi tidak hadir dipertemuan OKI, dia lebih memilih menjaga silaturahmi dengan Amerika dan Yahudi karena bisnis lebih manis daripada mengurusi ibu kota. Kini kita yang menakarnya apakah agama menjadi utama buat mereka. Tidak, bahkan Palestina yang saudaranya dibiarkan berjuang sendirian dan akhir-akhir ini Arab Saudi ikut mengebiri.
Ah, Trump memang piawai, coba kita lihat apalagi yang mau dia gali dan jualan apa yang ada diotaknya. Yang pasti Amerika tetap mendua, Palestina dikasih janji yang tak pernah terlaksana, Israel tetap eksis di wilayahnya. Arab Saudi tidak lagi satu hati dengan OKI, karena sejatinya mereka sudah lama menjadi Yahudi.
Sampaikan kepada HTI dan FPI bahwa idolanya sudah berganti kelain hati!
Ah kadang kita lupa bahwa Allah itu maha pembolak balik hati... innalillahi waiinnailaihi rojiun.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews