Kenapa Arab Saudi Tidak Hadir di Pertemuan OKI?

Sabtu, 16 Desember 2017 | 07:43 WIB
0
439
Kenapa Arab Saudi Tidak Hadir di Pertemuan OKI?

Donald Trump seorang pebisnis andal yang tidak bisa dicuekin. Campaign yang dilakukan saat Pilpres menggoyang kebiasaan umum yang selalu mengharap semua santun dan anggun seolah mewakili bahwa kelak bila terpilih sosok santun itu akan memberi kebaikan, tidak sedikit malah setelah terpilih mereka jadi penyamun.

Trump akan membatasi warga muslim di Amerika, dia akan melarang warga muslim masuk Amerika, dan statement anti muslim lainnya yang membuat kita terperangah seolah dia akan memurnikan Amerika kembali ke zaman di mana dunia tanpa agama. Tapi setelah menang apa dia melakukannya, tidak, dia cuma pura-pura melakukan dan itu cuma seadanya, itulah propaganda.

Sekarang dia mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan dunia sekali lagi terhenyak dibuatnya, sama dengan saat Arab Saudi dan lainnya mencubit Qatar, seolah jazirah itu akan perang, ujung-ujungnya Amerika jualan pesawat dengan nilai fantastis dalam 7 hari saja.

Sekarang OKI panas hati, Jokowi harus buat statement lagi untuk menekankan keberpihakan Indonesia untuk Palestina. Sekali lagi Trump buat ulah dan apalagi yang mau dia sasar, kita harus sabar jangan terlalu cepat terbakar. Positifnya Palestina bisa lebih cepat menentukan sikap, China pun berucap Jerusalem timur bisa menjadi ibu kota Palestina.

Atau jangan-jangan Trump melempar bola panas karena dibisikin Netanyahu untuk minta Jerusalem jadi ibu kota Israel dan dia lakukan, sekarang setelah reaksi dunia negatif, dia berbisik balik, jangan sekarang karena dunia berang, ini test case.

Sekarang justru yang lebih seksi peran Arab Saudi akhir-akhir ini setelah melakukan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi, modernisasi akan dijalani, wacana pakai bikini bakal bisa direalisasi. Wahabi bisa ganti visi, gamis dihabisi yang telanjur cinta bakal merana, ah andai orang kita sadar, cadarpun bisa memudar dan jadi kelakar, selfie menjadi lebih bermakna karena raut wajah bisa merona.

Arab Saudi tidak hadir dipertemuan OKI, dia lebih memilih menjaga silaturahmi dengan Amerika dan Yahudi karena bisnis lebih manis daripada mengurusi ibu kota. Kini kita yang menakarnya apakah agama menjadi utama buat mereka. Tidak, bahkan Palestina yang saudaranya dibiarkan berjuang sendirian dan akhir-akhir ini Arab Saudi ikut mengebiri.

Ah, Trump memang piawai, coba kita lihat apalagi yang mau dia gali dan jualan apa yang ada diotaknya. Yang pasti Amerika tetap mendua, Palestina dikasih janji yang tak pernah terlaksana, Israel tetap eksis di wilayahnya. Arab Saudi tidak lagi satu hati dengan OKI, karena sejatinya mereka sudah lama menjadi Yahudi.

Sampaikan kepada HTI dan FPI bahwa idolanya sudah berganti kelain hati!

Ah kadang kita lupa bahwa Allah itu maha pembolak balik hati... innalillahi waiinnailaihi rojiun.

***