Jika Anda penggemar sate maranggi sudah sepantasnya Anda juga mencoba salah satu sate unggulan di Cianjur Jawa Barat. Salah satu sate yang saya rekomendasikan untuk Anda coba adalah sate maranggi Sari Asih Cianjur.
Menurut catatan Kompas.com pada bulan Februari tahun lalu, sate maranggi yang buka di Jalan Raya Pacet Cipendawa Kabupaten Cianjur ini bisa menjual hingga 3.000 tusuk perharinya. Bayangkan berapa banyak orang yang hilir mudik berganti dari jam ke jam tanpa henti. Beruntunglah karena sate maranggi Sari Asih Cianjur ini buka selama 24 jam.
Saya saya sendiri baru pertama kali mencoba sate maranggi Cianjur. Saya lebih sering menikmati sate maranggi khas cibungur Purwakarta. Ada beberapa perbedaan antara Sate Maranggi Purwakarta dengan sate maranggi Cianjur.
Salah satu yang mencolok adalah sambalnya. Sate Maranggi Cibungur Purwakarta menggunakan sambal tomat yang dicampur dengan kecap namun pedasnya meresap hingga ke pangkal lidah. Sedikit berbeda dengan sate maranggi Sari Asih Cianjur, sambalnya menggunakan sambal oncom. Nah bagaimana rasanya?
Karena saya terbiasa makan sate Maranggi Purwakarta membuat lidah saya kurang cocok dengan sambal oncom yang harus di cocol dengan sate daging sapi. Namun demikian, soal rasa daging sapinya bener-bener di berbeda dengan sate maranggi di Purwakarta. Artinya, saya bisa menyimpulkan bahwa tanpa sambal pun sate maranggi Sari Asih Cianjur memang enak dan lezat.
Menurut beberapa sumber yang saya baca ternyata sate maranggi tidak hanya bisa ditemukan di Cianjur atau Purwakarta saja, misalnya seperti di Medan ada sate maranggi namun dengan bahan dari daging yang berbeda yaitu daging babi.
Beberapa sumber juga mengatakan sebetulnya sate maranggi di Purwakarta itu awalnya menggunakan daging kerbau.
Yang juga sangat berbeda antara sate Cianjur dengan Sate Maranggi Purwakarta adalah opsi selain nasi yaitu ketan bakar. Benar, bagi Anda yang memang ingin mencoba sensasi rasa yang berbeda saya sarankan untuk menikmati sate maranggi Cianjur dengan menggunakan ketan bakar.
Sate maranggi Sari Asih Cianjur cukup unik dalam menyajikan menu daging satenya. Anda bisa memilih sate daging polos atau tanpa lemak namun anda juga pada waktu yang sama bisa memilih sate daging yang berlemak. Sama-sama dan nikmat, bumbunya meresap sehingga jika dinikmati tanpa sambal atau ketan sekalipun rasanya tetap enak dan rasanya sangat khas sekali.
Untuk soal harga sate maranggi Sari Asih Cianjur jauh lebih murah dibandingkan Sate Maranggi cibungur Purwakarta. Namun sate maranggi cibungur memiliki keunggulan yaitu soal tempat. Anda bisa menikmati sate khas Purwakarta di tengah hutan jati yang juga dijadikan sebagai Spot foto instagrammable di Cibungur.
Satu hal mungkin yang menjadi nilai minus dari tempat sate maranggi Cianjur yaitu soal sempitnya lahan parkir. Apalagi jika saat padat-padatnya bisa jadi Anda akan kesulitan mendapatkan tempat parkir di Cianjur berbeda dengan di Cibubur yang memiliki area lebih luas sehingga cukup untuk menampung banyak kendaraan.
Makanan khas Purwakarta ini memang harus Anda coba di semua tempat bukan hanya di tempat asalnya di Purwakarta tapi juga di tempat-tempat lain seperti di Cianjur karena Anda pasti menemukan keunikan dan perbedaan yang mencolok.
Nah, jika Anda belum memiliki rencana untuk berakhir pekan dengan keluarga, menikmati sate maranggi Sari Asih Cianjur ini bolehlah menjadi pilihan terbaik untuk berwisata kuliner akhir pekan ini. Anda bisa sekaligus berwisata ke Gunung Mas puncak atau bertafakur di Masjid Atta'awun.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews