Alaska, Surreal but Nice

Aaron menawarkan untuk ikut ke Sewar , visit Kenai Fjords , lalu naik small cruise mengelilingi glazier dan melihat aksi paus-paus lucu, hmm tawaran yang menarik dan sulit untuk di tolak.

Jumat, 20 September 2019 | 15:00 WIB
0
493
Alaska, Surreal but Nice
Kenai Fjord, one of the top places in the US to see whales

Banyak orang mengira bahwa Alaska adalah tempat yang paling cocok untuk “mancing lover” terutama Salmon padahal Alaska jauh lebih menarik dari sekedar memancing, seperti glazier, moose, bear, wild animal dan lainya

Alasan utama aku mengunjungi Alaska adalah aku ingin tahu lebih banyak tentang suku eskimo, karena negara nya berada di kutup utara jadi agar aku tidak boring menempuh perjalanan panjang, maka untuk trip ke Alaska, aku bagi menjadi 3 yaitu, Jakarta, Vancover, Anchorage, Seattle

Singkat cerita, tiba di Anchorage jam 10 malam aku langsung ke rumah teman ku, dia bekerja sebagai `flight dispatcher di Anchorage airport, setiba disana ada 5 traveller lain dari Italy, Kansai city dan  Spain.

Kebetulan teman aku  adalah Ambassador untuk traveller di Anchorage, jadi dia bisa menerima tamu dalam waktu yang bersamaan sampai dengan 10 orang, karena ruang tamunya lumayan besar, kita tidur bersamaan diruangan yang sama dengan sleeping bag masing-masing.

Memang orang Italy tipikalnya suka ngomong, lama-lama aku ngantuk juga dengerin mereka ngobrol lalu aku sudah siap-siap mau tidur maklum masih Jed leg, tapi rasanya kurang sopan kalau hanya aku saja yang gelar sleeping bag, sementara mereka masih seru-seru nya ngobrol.

Aku putuskan untuk text message ke si punya rumah aku tanya “ apa bole  aku menggelar sleeping bag di antara bedroom dia dan kitchen” karena aku sudah ngantuk  banget dan ingin tidur tetapi mereka masih asik ngobrol, dia menjawab “you take my bed I’ll sleep on the couch” buat aku jika lagi traveling dan tidur di rumah teman dikasih tidur di kamar tidur atau di kasur itu seperti mendapatkan lotre, bahagia banget.

Setelah pamit dengan yang lain, aku langsung masuk ke kamar dan tidur, seperti kebanyakan orang bule, mereka selalu tidur dengan lampu gelap gulita, rasanya seperti mimpi ketika aku tiba-tiba terbangun karena ada yang menyergap, ternyata si empunya rumah, aku tanya “ what do you want” lalu aku reflect  berteriak.

Dua menit kemudian aku diusir, saat itu jam 2 pagi aku tidak punya ide apapun  jadi  aku terus berjalan mengikuti kemana kaki melangkah sampai aku berhenti di taman yang banyak para homeless tidur lalu aku ikut duduk di rumput bengong dan bingung, kaya orang lingkung, masih shocked

Lagi bingung bapak disebelahku yang awalnya tidur terbangun mungkin terganggu dengan kedatangan aku, aku minta maaf karena membuat dia terbangun si bapak bilang its ok I  can’t get a wink of sleep juga kok.

Diawali dengan basa-basi karena kita tidak bisa tidur, bapak tersebut adalah Veteran yang sudah berusia 68 tahun dia bilang pernah ke Indonesia 30 tahun yang lalu, curcor nya dia  tak puas dengan Gubernur Alaska yang tidak ada perhatian terhadap kaum Veteran, padahal mereka adalah pahlawan di zamannya.

Saat itu hampir semua Veteran di Alaska  terlantar tidak punya rumah, makan pun dari hasil meminta-minta, yang aneh pemerintah Alaska justru membayar permanent resident di the whole state agar populasi disana tetap terjaga tapi kok para Veteran nya tidak di urus ya? So weird.

Anyway tak terasa hari sudah pagi, aku baru menyadari taman  aku duduk bersebrangan dengan  Sheraton hotel, aku berpamitan dengan Pak Veteran yang baik itu untuk mencari  cemilan di supermarket atau coffee shop yang ada wifi biar bisa sekalian browsing.

Beberapa kali berkeliling di seputar taman dan Sheraton hotel aku tidak menemukan supermarket atau coffee shop, lalu aku bertanya ke  bell boy di depan  hotel, dia bilang supermarket paling dekat 5km dari sini, ada liquid store yang menjual hanya  minuman alcohol  tapi itupun bukanya siang hari.

Tambah bingung, tanpa sadar aku jalan mundar mandir di depan hotel tersebut, benar-benar kehabisan ide. Lagi bengong tiba-tiba ada bule nyamperin aku dia tanya “are you lost? You’re miles away, is everything alright with you? 

Aku bilang  lagi mencari coffee shop yang ada wifi nya jadi sambil sarapan aku bisa browsing,  dia bilang di dalam ada business center dan kamu bisa sarapan sekalian, browlsing dengan lugu nya aku bilang “sorry cant effort”, lalu dia bilang its fine, I’ll take care of it, let’s  go inside, dia tanya aku mau sarapan dulu atau browsing dulu, pastinya sarapan dulu karena perut sudah keroncongan dari semalam, sarapan kali ini rasanya lezat banget tumben biasanya makanan hotel tidak ada rasa mungkin karena dibayarin ya jadi rasanya beda.

Bule yang baik itu namanya Aaron asli dari Denmark  mantan Pilot salah satu maskapai terkenal di Scandinavia dia diminta mengundurkan diri oleh perusahaanya  setelah di diagnosa oleh dokter mengidap penyakit kanker paru stadium lanjut, dan kata dokter hidup nya tinggal 6 bulan lagi, setelah mendengar diagnosa itu dia langsung memutuskan untuk traveling around the world selama 6 bulan, dia baru tiba di Anchorage 2 hari yang lalu dari satu bulan perjalanan dari Norway dengan menggunakan Cruise.

Singkat cerita,  Aaron menawarkan untuk ikut ke Seward , visit Kenai Fjords , naik small cruise mengelilingi glacier dan melihat paus-paus lucu,  hmm tawaran yang  menarik dan sulit untuk ditolak.

Esok nya aku masih di minta menemani Aaron untuk ikut wild animal melihat moose, naik kano, menyaksikan beruang chasing salmon fish, setelah itu ikut mancing salmon dan barbeque-an dengan para pemancing lain, seru banget.

 Aku ke Alaska tahun 2014 dan Aaron sampai saat ini masih sehat sekarang dia tinggal di Bolivia dengan istri baru nya dan punya baby lucu berusia 2 tahun.  Percaya kata dokter boleh boleh saja tapi yang pasti umur adalah rahasia Allah dan hanya Allah yang menentukan bukan dokter.

Kembali ke Alaska guy, tanpa sengaja kunci rumah aku tertukar dengan kunci rumahnya dan terpaksa aku email dia untuk memberitahukan, dia bilang tak apa, dia punya spare kunci lain, dan dia juga menjelas bahwa sebenar nya malam itu dia tidak ada niat untuk berbuat jahat.

Dia minta maaf karena telah mengusir aku di pagi buta, saat itu dia panik karena aku terbangun tiba-tiba dan berteriak dia takut namanya jadi tercemar karena dia adalah Ambassador di Anchorage.Dia mengaku bahwa di Gay jadi tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak baik.

Sampai sekarang kami tetap bersahabat baik bahkan dia sudah 6 kali datang ke Indonesia, mengunjungi Bali, Derawan, Jogya. Walaupun aku bukan turis ambasasor tapi lumayan bisa  membuat orang dari kutup utara datang ke Indonesia dan spend uang yang banyak disini.

Actually there are no bad people in the world we just need to see and look at from different angle.

***