Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings di Nusa Dua, Bali akan dihadiri oleh 1.000 peserta dari 15 negara. Seribu peserta dipastikan hadir secara fisik dalam acara yang berlangsung pada 20 sampai 24 Maret 2022.
Ini sebuah informasi yang luar biasa di tengah pandemi Covid-19. Sebab seperti kita ketahui, selama pandemi dengan kebijakan protokol kesehatan menjaga jarak dan tidak berkumpul, pertemuan-pertemuan dilaksanakan melalui daring dengan menggunakan zoom.
Jika 1.000 peserta dari 115 hadir secara fisik dalam IPU ke-144 ke Nusa Dua, Bali, menjadi titik awal kebangkitan Bali dan Indonesia. Bagaimana Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik sekaligus melaksanakan IPU ke-114 dengan sukses dan aman.
Kepastian hadir secara fisik 1.000 peserta IPU ke-114 memberi sebuah pengakuan bagi dunia bahwa Bali dan Indonesia sudah aman untuk dikunjungi bagi pengunjung alias wisatawan asing. Hal itu secara langsung juga menjadi pengakuan bila Bali dan Indonesia siap kembali pada aktivitas normal.
Seperti kita ketahui, Pulau Bali memiliki kekayaan alam dan budaya yang menarik. Bahkan keindahan Bali sudah terkenal di mancanegara.
Berpuluh tahun, Bali menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan asing. Saking indahnya, wisatawan tidak cukup mengunjungi Bali satu kali, mereka akan ketagihan dan kembali lagi datang ke Bali.
Uniknya, para wisatawan ternyata menjadi agen iklan gratis bagi Bali. Mereka yang merasa puas akan keindahan Bali, justru mempromosikan keindahan Bali ke negara mereka. Tidak heran, jika wisatawan asing yang awalnya datang sendiri, setelah mereka pulang dan kembali ke Bali malah membawa rekan atau keluarga. Pariwisata Bali. Dan bukan hanya Bali, tapi wisata di sejumlah wilayah di Indonesia pun terkenal di dunia.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020, memukul sisi pariwisata di Indonesia. Wisatawan asing banyak berkurang. Tentu hal ini mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Pelaksanaan IPU ke-144 menjadi angin segar untuk pariwisata di nusantara kita. Terlebih dengan kehadiran fisik para delegasi hadir ke Bali. Diharapkan, para delegasi ini akan mempromosikan Indonesia ke negaranya usai menghadiri IPU ke-144. Nantinya, pariwisata nasional akan kembali menggeliat.
Pemerintah pusat telah berupaya kuat mengendalikan kasus Covid-19 di Bali. Saat IPU ke-144 berlangsung, protokol kesehatan dengan sistem bubble diterapkan sangat disiplin dan ketat. Selain prokes sistem bubble, pemerintah daerah Bali juga sudah menerapkan vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran vaksin yang tinggi.
Untuk itu, sukses IPU ke-144 akan menjadi tonggak baru kebangkitan pariwisata dan perekonomian Indonesia. Sukses IPU ke-144 akan membuka mata dunia bahwa Indonesia dengan sejumlah destinasi yang menarik sudah layak dikunjungi kembali dan aman.
Dzikra Harumi
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews