Lampung “Mengguncang” Dunia

Tidak ada salahnya bila segala potensi dan daya tarik Lampung ini dikunjungi dan dinikmati sambil menyeruput kopi Lampung asli bersamaan munculnya matahari di waktu pagi!

Rabu, 16 September 2020 | 12:47 WIB
0
290
Lampung “Mengguncang” Dunia
Salah satu destinasi wisata di Lampung Timur (Foto: jejakkrismon.com)

Peristiwa penusukan pendakwah Islam Syekh Ali Jaber ketika berceramah di Bandarlampung, Provinsi Lampung, Minggu 13 September 2020, menarik perhatian masyarakat.

Peristiwa ini juga menarik perhatian warga dunia melalui jaringan internet. Provinsi Lampung menjadi buah bibir dan trending di dunia maya. Semua media arus utama, media sosial, dan obrolan antarwarga banyak menyebut-nyebut nama Lampung.

Di luar peristiwa itu, Lampung adalah provinsi yang memiliki banyak daya tarik dari segala sisinya. Dari sosial, daerah ini sangat heterogen dan bisa disebut miniaturnya Indonesia selain Jakarta.  

Dari sisi wisata, Lampung memiliki banyak obyek dan destinasi yang bagus-bagus. Mulai obyek wisata alam sampai obyek wisata sejarah perjuangan.

Dari sisi perkebunan, Lampung terkenal sebagai penghasil kopi, lada, nanas, dan pisang. Dari ladang pertanian, Lampung adalah penghasil singkong, jagung, dan padi. Lampung juga punya hamparan perkebunan tebu berikut pabrik gulanya.

Untuk menuju Lampung sangatlah mudah sekarang ini. Bahkan bisa ditempuh pulang pergi dalam sehari dari Jakarta, karena sudah ada jalan tol Sumatera mulai dari bibir pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan. Lewat perjalanan darat, seseorang cukup membutuhkan waktu tempuh tidak lebih 5 jam, termasuk perjalanan di atas feri menyeberangi Selat Sunda.

Beberapa obyek wisata alam di Lampung sangat menarik perhatian dan siap memuaskan pengunjungnya. Misalnya di Kabupaten Pesawaran yang menyediakan banyak wisata berobyek pantai dengan aneka kehidupan lautnya, seperti Pulau Pahawang dan Pantai Mandapa.

Di Kabupaten Tanggamus, bisa dijumpai bendungan Batu Tegi yang penuh misteri. Bendungan yang berjarak 85 kilometer barat laut Kota Bandarlampung ini diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada 8 Maret 2004. Bendungan ini dianggap bermisteri karena selama pembangunannya menyebabkan 13 orang pekerja meninggal, sehingga di situ dibangun Monumen 13 sebagai tanda pengingatnya.

Batu Tegi menjadi penampung air hujan dan akan dialirkan pada saat kemarau, sehingga petani tadah hujan dapat tetap bercocok tanam di musim kemarau melalui sungai yang dialiri air dari Batu Tegi. 

Air Batu Tegi juga digunakan sebagai penyedia air baku bahan air minum di sejumlah wilayah melalui PDAM yang tentunya sudah melalui pengolahan dan penyaringan hingga layak konsumsi. Bendungan ini j uga berfungsi menyediakan pasokan listrik untuk listrik PLN sebanyak 2x 14 mw di Lampung.

Di Kabupaten Lampung Barat, sekitar 150-an kilometer arah utara Bandarlampung, pelancong bisa melihat hamparan kebun kopi yang ditanam di dataran tinggi berhawa sejuk. Kopi dari Lampung Barat sudah tersohor ke seantero dunia. Lampung Barat yang memiliki ibukota Liwa ini mampu menghasilkan 100.000 ton kopi jenis robusta setiap tahunnya.

Selain kebun kopi, Lampung Barat juga memiliki obyek wisata sejarah perjuangan. Di Kecamatan Sumberjaya, Proklamator Soekano yang akrab disapa Bung Karno pernah berkunjung untuk melihat perkembangan pejuang Siliwangi dalam misi revolusi pembangunan di daerah itu pada tahun 1952 (gesuri.id, 22 Maret 2018). Bahkan Bung Karno juga meninggalkan tongkat dan kerisnya di salah satu rumah penduduk setempat dan benda itu sekarang masih disimpan oleh pemegangnya (kumparan.com, 12 Maret 2020).

Sebagai pengingat akan kedatangan Bung Karno di situ, pemerintah setempat membangun tugu Soekarno di sebuah pertigaan di Sumberjaya. Tugu ini menjadi obyek wisata yang menarik perhatian dan sering dijadikan obyek foto bagi melintasi daerah itu.

Di Kabupaten Lampung Tengah, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat, ada hamparan kebun tebu dengan luas ratusan ribu hektare. Kebun tebu milik salah satu perusahaan besar ini dilengkapi pabrik gula segala. Gula yang dihasilkan dari Lampung ini memenuhi 25% kebutuhan gula nasional.

Selain kebun tebu, di Kabupaten Lampung Tengah juga terhampar kebun nanas yang diolah menjadi buah kalengan. Ada juga kebun pisang jenis sunpride yang dipasok di berbagai pasar swalayan di Lampung dan Jakarta.

Di Kabupaten Lampung Timur, pengunjung bisa menikmati pantai Kerang Mas yang indah dan berpasir putih. Pantai ini relatif aman, karena menghadap ke Laut Jawa yang jauh dari potensi gelombang besar apalagi tsunami.

Selain obyek pantai, Lampung Timur juga punya Taman Wisata Nasional Way Kambas yang terkenal dengan gajah-gajah yang terlatihnya. Taman nasional ini mirip taman nasional Serengeti, Tanzania, di Afrika Timur. Di Way Kambas, banyak berbagai flona seperti Tapir (Tapirus indicus), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), enam jenis primata, Rusa (Cervus unicolor), Kjang (Muntiacus muntjak), harimau (Panthera tigris), Beruang Madu.

Beragam potensi dan daya tariknya ini, membuat Lampung cocok buat investor untuk mengembangkan modalnya. Mereka bisa berinvestasi tidak saja di sektor wisata, namun juga sektor agrobisnis. Apalagi, jalan tol Sumatera yang melintasi Lampung mulai dari mulut pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan mempercepat dan membikin murah mobilitas manusia dan barang dari Lampung ke berbagai kota salah satunya Jakarta.

Tidak ada salahnya bila segala potensi dan daya tarik Lampung ini dikunjungi dan dinikmati sambil menyeruput kopi Lampung asli bersamaan munculnya matahari di waktu pagi!

Krista Riyanto, Penulis dan mantan Jurnalis tinggal di Jakarta.

***