Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga?

Menjadi ibu saja, adalah sebuah pilihan yang sudah disadari konsekuensinya. Memang tidak mudah dan melelahkan.

Selasa, 21 Desember 2021 | 14:19 WIB
0
152
Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga?
ilustrasi: pngtree

Pertanyaan di atas seringkali berubah jadi perdebatan panjang, di antara para ibu yang memiliki pilihan yang berbeda. Masing-masing memiliki pembenaran sendiri. Dan perdebatan itu tidak menemukan titik akhir. Karena sudah diawali dari titik pandang yang berbeda.

Penulis pernah mengalami kedua-duanya. Jadi secara prinsip jauh berbeda dan keduanya sama sekali tidak bisa diperdebatkan. Apalagi yang sering mendasari perdebatan adalah  ibu rumah tangga itu tidak mendapat gaji dan jam kerjanya tidak jelas. Sebuah pemikiran yang keliru jika menempatkan gaji dan jam kerja sebagai salah satu dasar perbedaan ibu yang bekerja dengan ibu rumah tangga.

Tak ubahnya menyamakan sebuah lembaga pernikahan dengan perusahaan. Rasanya seperti mendegradasi hakikat sebuah pernikahan yang merupakan kesepakatan sepasang suami istri menjalani rumah tangga mereka. Termasuk jika di dalamnya ada kesepakatan apakah sang istri ikut mencari nafkah atau tetap di rumah. 

Secara prinsip tanggung jawab seorang ibu atau istri dalam sebuah lembaga pernikahan tetaplah sama, terlepas pilihan akan tetap bekerja setelah menikah atau menjadi ibu rumah tangga. Ada anggapan bahwa ibu yang bekerja seringkali abai terhadap kehidupan keluarganya karena hanya sibuk di luar dan fokus pada karir, anak-anak lebih dekat pada baby sitter ketimbang ibunya sendiri.

Tapi tak ada yang bisa menjamin seorang ibu rumah tangga akan jadi istri atau ibu yang ideal. Karena seorang ibu rumah tangga yang jenuh dan depresi dengan belitan ekonomi bisa saja melahirkan prilaku penuh kekerasan dalam rumah tangga. 

Baik ibu yang bekerja dan ibu rumah tangga  punya tanggung jawab yang sama dalam menjaga keharmonisan keluarga dan proses tumbuh kembang anak-anaknya. Dan kedua pilihan itu sama-sama memiliki resiko dan harga yang harus dibayar baik oleh si ibu sendiri atau mempengaruhi semua anggota keluarganya.

Di era serba maju seperti sekarang, anak-anak perlu pendampingan lebih baik. Ibu yang bekerja atau yang di rumah saja harus bisa menyediakan waktu berkualitas pada anak-anak, tidak memberikan sisa waktu saja.

Tentu saja ini juga tanggung jawab dan kesepakatan bersama suami isteri. Karena anak-anak tidak pernah memilih berada dalam keluarga yang seperti apa. 

Yang terpenting bukanlah memperdebatkan dua pilihan para ibu yang berbeda ini. Tapi memastikan setiap ibu bahagia menjalani pilihan mereka masing-masing. Menjadi ibu saja, adalah sebuah pilihan yang sudah disadari konsekuensinya. Memang tidak mudah dan melelahkan. Tapi bukankah dipercaya sebagai seorang ibu adalah sebuah anugerah. Jadi mari kita jalani tanggung jawab sebagai seorang ibu dengan baik dan riang hati.

Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu Indonesia