Penyebab Bayi Lahir secara Prematur dan Penanganannya

Neonatal transport merupakan ambulans yang didesain khusus untuk membawa bayi dengan kondisi kesehatan gawat darurat.

Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:03 WIB
0
172
Penyebab Bayi Lahir secara Prematur dan Penanganannya
Bayi yang terlahir prematur membutuhkan perawatan intensif.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke-37. Karena usia kandungan yang masih muda, maka kondisi tubuh bayi belum siap untuk dilahirkan. Oleh karenanya, bayi prematur membutuhkan perawatan khusus secara intensif.

Apa Saja Penyebab Bayi Lahir Prematur?

Bayi lahir prematur sering kali terjadi tanpa alasan yang jelas. Namun, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kelahiran prematur, baik dari sisi ibu maupun kandungannya.

Berikut penyebab bayi terlahir prematur:

  • Usia Ibu di bawah 18 tahun atau di atas 35 tahun
  • Ibu memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau narkotika
  • Memiliki riwayat melahirkan prematur atau keguguran sebelumnya
  • Ibu mengalami kelebihan atau kekurangan berat badan, atau kekurangan gizi saat mengandung.
  • Adanya gangguan dan kelainan pada plasenta, bentuk rahim atau leher rahim
  • Adanya infeksi pada cairan ketuban, saluran kemih atau vagina
  • Terjadinya preeklamsia
  • Bayi yang dikandung kembar atau prosedur bayi tabung
  • Memiliki kelainan genetik atau cacat bawaan lahir
  • Plasenta mengalami kelainan posisi atau gangguan fungsi
  • Cairan ketuban berlebih
  • Jarak kehamilan yang terlalu singkat dari kehamilan sebelumnya.

Berapa Besar Kemungkinan Hidup Bayi Prematur?

Bayi yang terlahir prematur, sering kali lahir pada minggu ke-34 hingga ke-36. Namun, ada beberapa kasus bayi lahir lebih awal lagi. Semakin awal bayi lahir, maka kemungkinan bayi bisa bertahan juga semakin menurun.

Berdasarkan situs Healthline, berikut tingkat kemungkinan bayi lahir prematur bertahan hidup berdasar usia kehamilan:

  • Kurang dari 24 minggu, memiliki kemungkinan bertahan hidup <50%
  • 24-26 minggu atau bayi prematur 5,5 bulan: 60%-70%
  • 26-30 minggu atau bayi prematur 6 bulan: 80-90%
  • 30-34 minggu atau bayi prematur 7 bulan: 99%
  • 34-36 minggu atau bayi prematur 8 bulan: kemungkinan bertahan hidup sama dengan bayi normal.

Selain kondisi bayi, kemungkinan bertahan hidup ini juga dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan penanganan ibu dan bayi. Oleh karenanya, jika ibu mengalami gejala kelahiran prematur, segera kunjungi rumah sakit atau hubungi tenaga kesehatan.

Bagaimana Penanganan Bayi Prematur?

Bayi yang lahir secara prematur memerlukan perawatan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Perawatan ini akan berlangsung hingga kondisi bayi stabil dan sudah cukup kuat.

Perawatan intensif di ruangan NICU antara lain:

  • Menempatkan bayi di dalam inkubator yang steril dan suhunya terjaga
  • Membantu bayi bernapas dengan alat bantu pernapasan
  • Memasang selang makanan (feeding tube) untuk menyalurkan asupan gizi bayi, seperti Air Susu Ibu (ASI)
  • Memasang infus untuk memberikan cairan dan obat untuk bayi
  • Memonitor tanda vital bayi, seperti denyut jantung, tekanan darah, sistem pernapasan, dan suhu tubuh bayi
  • Melakukan proses transfusi darah jika bayi kekurangan sel darah merah
  • Melakukan terapi sinar dengan alat phototherapy untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi.

Penting untuk melakukan perawatan secara intensif secepat mungkin. Namun, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas NICU yang memadai sesuai dengan kondisi bayi.

Terlebih lagi jika bayi mengalami gangguan organ tubuh karena belum berkembang secara sempurna, seperti spina bifida, hidrosefalus, celebral palsy, hipoglikemia, gangguan jantung dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, penanganan cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Jika rumah sakit Anda tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, segera pindahkan bayi ke rumah sakit dengan fasilitas NICU yang sesuai menggunakan Neonatal Transport.

Neonatal transport merupakan ambulans yang didesain khusus untuk membawa bayi dengan kondisi kesehatan gawat darurat. Selain itu, ambulans ini juga dilengkapi dengan peralatan khusus dan tenaga medis yang terlatih dalam menangani pasien bayi.