Cerebral Palsy pada Bayi dan Anak, Gejala dan Penyebabnya

Tidak jarang bayi harus dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki NICU memadai dengan menggunakan Neonatal Transport.

Selasa, 8 November 2022 | 09:30 WIB
0
138
Cerebral Palsy pada Bayi dan Anak, Gejala dan Penyebabnya
Cerebral Palsy pada anak dan bayi

Cerebral Palsy atau sering disebut juga lumpuh otak adalah sekelompok kondisi yang diakibatkan oleh adanya kerusakan pada organ otak. Hal ini menyebabkan munculnya gangguan pada otot dan saraf.

Pada umumnya, penderita penyakit ini mengalami gangguan pada koordinasi gerak, postur tubuh, dan keseimbangan. Penyakit ini dapat mulai muncul sejak anak di dalam kandungan, saat proses persalinan, maupun pada setelah persalinan.

Apa Saja Gejala dari Cerebral Palsy?
Beberapa gejala yang bisa ditunjukkan oleh penderita cerebral palsy adalah:

  • Bayi tidak mengangkat kepalanya ketika tangannya ditarik;
  • Tubuh terlihat lemas dan terkulai;
  • Air liur berlebih;
  • Mengalami kesulitan dalam menelan dan mengunyah makanan;
  • Otot cenderung kaku, misalnya saat bayi diangkat, kakinya kaku atau membentuk silang;
  • Postur tubuh yang tidak normal;
  • Mengalami tremor pada anggota tubuh, termasuk lengan dan wajah;
  • Gerakan atau koordinasi tubuh tidak terkontrol, seperti refleks berlebihan dan gerakan yang tidak disengaja;
  • Mengalami masalah keseimbangan;
  • Kecenderungan untuk menggunakan satu sisi tubuh saja;
  • Kesulitan dalam bernapas;
  • Kemampuan untuk belajar dan kecerdasan terganggu hingga cacat intelektual;
  • Mengalami gangguan penglihatan, pendengaran dan berbicara.
  • Mengalami kejang dengan frekuensi cukup sering;

Penyebab Cerebral Palsy
Kelumpuhan pada otak ini secara umum disebabkan oleh perkembangan otak anak yang terganggu, baik pada masa kehamilan, proses persalinan, atau pada masa awal kelahiran.

Meskipun penyebab pasti dari penyakit ini masih belum diketahui, namun ada beberapa hal yang diduga membuat risiko penyakit ini meningkat, yaitu:

1. Penyebab dari Sebelum Kelahiran

Berikut beberapa gangguan yang dapat terjadi pada masa kehamilan, yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini:

  • Ibu mengkonsumsi minuman beralkohol, narkotika, atau merokok selama mengandung;
  • Aliran darah ke otak janin terganggu;
  • Adanya mutasi genetik yang mengganggu perkembangan otak.
  • Rhesus darah ibu dan bayi berbeda;
  • Bayi yang dikandung kembar;
  • Ibu mengalami benturan atau cedera selama kehamilan;
  • Ibu mengalami infeksi saat hamil dan menular ke bayi;


2. Penyebab Setelah Kelahiran

Kondisi yang terjadi setelah persalinan juga bisa memberikan dampak pada perkembangan otak bayi. Berikut beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko cerebral palsy:

  • Anak lahir dengan posisi sungsang atau posisi dimana kaki keluar terlebih dahulu;Bayi menderita penyakit kuning;
  • Bayi mengalami cedera di bagian kepala;
    Bayi lahir dengan berat badan terlalu rendah;
  • Terjadinya radang pada otak atau selaput otak bayi (meningitis atau ensefalitis);
  • Kadar gula yang terlalu rendah;
  • Terjadinya asfiksia atau kurangnya oksigen pada otak bayi;
  • Kelahiran secara prematur.
  • Karena sulit untuk diketahui penyebabnya, lebih baik untuk mencegahnya sejak dini.

Itulah gejala dan penyebab dari cerebral palsy atau lumpuh otak. Jika penyakit ini terjadi pada bayi yang baru lahir, maka bayi perlu dipindahkan ke fasilitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Namun, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas NICU yang memadai.

Oleh karenanya, tidak jarang bayi harus dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki NICU memadai dengan menggunakan Neonatal Transport.

Neonatal transport merupakan ambulans yang dirancang khusus untuk membawa pasien bayi baru lahir. Ambulans ini telah dilengkapi dengan peralatan medis khusus bayi yang berstandar NICU.

Dengan demikian, kondisi bayi bisa tetap stabil selama dalam perjalanan, dan bisa dirawat dengan baik di rumah sakit yang lebih memadai.

***