Tumor otak timbul dari sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar otak yang tumbuh secara abnormal. Kondisi tumor otak dapat muncul dari jaringan otak itu sendiri atau disebabkan oleh penyebaran sel tumor dari bagian tubuh lain.
Tumor dapat tumbuh menjadi tumor ganas melalui 4 tingkatan. Untuk tingkat stadium 1 dan 2, tumor otak tergolong jinak, dan tidak berpotensi menjadi ganas. Pada tingkat stadium 3 dan 4, tumor biasanya berpotensi menjadi kanker. Karenanya, kondisi ini sering disebut sebagai tumor otak ganas atau kanker otak.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Tumor Otak, berikut penjelasannya.
Apakah Tumor Otak Bisa Disembuhkan?
Tumor yang masih berada dalam tingkat 1 dan 2 memiliki peluang untuk sembuh yang lebih besar. Pada stadium 1, tumor dapat disembuhkan dengan operasi pengangkatan tumor seluruhnya. Jika telah melewati stadium 3, ada kemungkinan tumor akan menyebar ke jaringan lain atau kembali lagi meski telah diberikan penanganan. Dalam situasi ini, penderita tumor otak sulit sembuh secara total.
Faktor Risiko Tumor Otak
Sebagian besar penyebab tumor otak belum dapat diketahui dengan pasti. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang mengalami tumor otak, seperti:
1. Riwayat Keluarga
Sebagian kecil jumlah penderita tumor otak memiliki riwayat anggota keluarga yang pernah menderita kondisi ini. Individu dengan riwayat sindrom genetik juga meningkatkan risiko mengalami tumor otak.
2. Usia
Orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Tumor otak umum ditemukan pada pasien berusia 85 hingga 89 tahun. Meskipun demikian, hal ini tidak menutup kemungkinan timbulnya tumor otak pada usia anak-anak.
3. Radiasi
Paparan radiasi berlebih akan meningkatkan risiko Anda mengalami tumor otak. Radiasi ini dapat berasal dari radioterapi, CT scan, atau rontgen kepala.
Penyebab Tumor Otak
Jenis tumor otak dapat dibedakan berdasarkan asal sel yang tumbuh tidak terkendali. Tumor otak primer terjadi ketika sel berasal dari otak itu sendiri, dan tumor otak sekunder terjadi jika penyebaran sel kanker berasal dari bagian tubuh lainnya.
Dalam kasus tumor otak primer, perkembangan abnormal sel bisa berasal dari sel glia, meninges, kelenjar pineal, kelenjar pituitari, atau sel dan jaringan lainnya. Dalam kasus tumor otak sekunder, sel dapat berasal dari metastasis (penyebaran) kanker bagian tubuh lainnya seperti payudara, paru-paru, ginjal, kulit, dan usus besar.
Hingga saat ini, sel-sel abnormal tersebut diduga terbentuk karena adanya mutasi DNA pada genetik sel normal. Mutasi ini menyebabkan sel yang seharusnya mati tetap hidup dan tumbuh berdampingan dengan sel normal. Penumpukan sel abnormal ini yang akhirnya membentuk tumor.
Cara Deteksi Tumor Otak
Tumor otak dapat diketahui dari gejala seperti sakit kepala kronis, kejang, mual, muntah, dan sering mengantuk. Tumor otak juga dapat menimbulkan gangguan memori, perubahan perilaku, gangguan penglihatan, gangguan berbicara, hingga kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
Untuk lebih lanjutnya, tumor otak juga perlu didiagnosis lebih lanjut untuk menentukan pengobatan yang tepat. Diagnosis tumor otak nantinya ditetapkan lewat pemeriksaan penunjang, seperti:
Pengobatan Tumor Otak
Untuk menangani tumor otak, terdapat beberapa prosedur yang dapat pasien jalani sesuai dengan tingkatan tumor yang diderita. Berikut adalah penjelasannya.
1. Operasi
Prosedur ini merupakan pengobatan yang umum direkomendasikan oleh dokter. Operasi dilakukan untuk mengangkat seluruh atau sebagian jaringan abnormal pada otak tanpa mengganggu fungsi vital dari otak. Namun, apabila prosedur ini terlalu berisiko, dokter akan merekomendasikan alternatif pengobatan lainnya.
2. Kemoterapi
Prosedur kemoterapi dilakukan untuk mematikan sisa-sisa sel tumor yang tersisa atau belum terangkat. Kemoterapi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan.
3. Radioterapi
Pengobatan radioterapi atau terapi radiasi menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi untuk membunuh sisa-sisa sel atau meredakan gejala setelah operasi. Terapi radiasi dapat dijanali oleh orang dewasa namun cukup berisiko pada anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun.
4. Radiosurgery
Radiosurgery adalah jenis terapi yang menggunakan sinar radiasi yang sangat terfokus (sinar gamma atau sinar proton) untuk menghancurkan tumor tanpa sayatan.
5. Brachytherapy
Perawatan ini termasuk terapi radiasi yang melibatkan pembedahan untuk mengimplementasikan benih radioaktif, kapsul, atau implan lain langsung di dekat tumor otak.
6. Imunoterapi
Imunoterapi atau terapi biologis ini merupakan jenis perawatan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Terapi ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menjadi lebih efektif dalam menghancurkan sel kanker.
Tumor otak dapat terjadi pada siapa saja. Karenanya, penting bagi kita semua untuk hidup sehat dan Hindari Kanker sejak dini.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews