Gejala HIV AIDS serta Pengobatan, Penyebab, dan Pencegahannya 

ARV memperlambat penggandaan diri virus HIV dan harus diminum oleh pengidap selama hidupnya secara disiplin dan konsisten.

Rabu, 22 Maret 2023 | 13:43 WIB
0
96
Gejala HIV AIDS serta Pengobatan, Penyebab, dan Pencegahannya 
Gejala HIV AIDS serta Pengobatan, Penyebab, dan Pencegahannya

Banyak orang yang takut dengan HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, karena virus ini membuat imun tubuh menjadi lemah terhadap infeksi atau penyakit. AIDS sendiri adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, kondisi seseorang dengan HIV sudah berada dalam tahap infeksi terakhir. Tubuh orang dengan AIDS tidak lagi mempunyai kemampuan melawan infeksi sehingga sangat mengancam nyawa penderitanya.

Selain dari gejala, penting juga untuk mengenali penyebab dan pengobatan penyakit HIV agar Anda dapat mengambil langkah pencegahan sejak dini. Berikut adalah penjelasannya. 

Baca Juga: Kenali 5 Ciri-ciri Penyakit HIV atau AIDS di Area Kulit

Penyebab HIV 
Penularan virus HIV terjadi ketika cairan tubuh pengidap masuk ke tubuh orang lain. Cairan tersebut melingkupi darah, sperma, atau cairan dari vagina. Penularan virus dapat terjadi melalui: 

Donor Darah dari Pengidap HIV
HIV/AIDS dapat ditularkan melalui transfusi darah jika pendonor darah mengidap HIV. meskipun demikian, penyebab ini sangat rendah kemungkinannya karena tiap pendonor darah perlu melewati skrining HIV dan jenis infeksi lainnya sebelum disetujui donornya.  

Jarum Suntik Bekas
Jarum suntik haya dapat dipakai sekali per penerima suntikan. Dengan demikian, penularan berbagai jenis penyakit seperti hepatitis C, Hepatitis B, dan HIV/AIDS dapat dihindari. Penggunaan jarum suntik yang tidak etikal dapat memindahkan virus HIV dari pengidap ke individu lainnya.

Hubungan Seks Bebas/Tanpa Pelindung
Hubungan seks yang kerap berganti pasangan dan tidak menggunakan alat pelindung kondom sangat rentan terhadap penularan HIV karena, seperti yang telah disebutkan, virus HIV dapat menular dari cairan kelamin. 

Keturunan Biologis
Jika seorang wanita mengidap HIV, penyakit ini juga dapat tertular pada janin yang sedang dikandung.

Baca Juga: Ketahui Gejala, Pengobatan, dan Penyebab Penyakit HIV AIDS

Dengan mengetahui penyebab penyakit HIV/AIDS serta gejalanya, kini Anda dapat menghindari faktor penyebab dan menurunkan risiko tertular penyakit ini.

Gejala HIV 

HIV melewati sejumlah tahapan sebelum menjadi AIDS. Berikut adalah gejala di masing-masing tahapannya.

Stadium 1
Orang yang terjangkit HIV jarang mengalami gejala parah dalam beberapa tahun pertama infeksi. Salah satu gejala awalnya adalah kondisi flu selama beberapa minggu. Kondisi ini akan diikuti dengan demam, timbul ruam, sakit tenggorokan, kelelahan, diare, nyeri sendi dan otot, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening. Pengidap pada tahapan ini masih terlihat sehat dan normal namun telah dapat menularkan virus ke orang lain.

Stadium 2
Saat HIV bersemayam selama bertahun-tahun dalam tubuh, virus ini sedang menyebar dan merusak sistem daya tahan tubuh. Kondisi ini bisa bertahan sampai 10 tahun atau lebih, dan saat ini pengidap juga dapat menginfeksi orang lain. Gejalanya meliputi:

  • Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari
  • Dermatitis seboroik (kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan)
    Penurunan berat badan hingga 10% dari berat badan sebelumnya tanpa sebab yang jelas.
  • Radang mulut dan stomatitis (sariawan di ujung bibir) yang berulang
  • Infeksi saluran pernapasan (sinusitis dan bronkitis), juga radang telinga tengah (otitis) dan radang tenggorokan
  • Herpes zoster yang timbul bintil kulit berisi air dan berulang dalam lima tahun
  • Gatal pada kulit

Stadium 3
Pada fase ini mulai timbul gejala-gejala infeksi primer yang khas sehingga dapat mengindikasikan diagnosis infeksi HIV/AIDS. Pada tahap ini, pengidap akan mengalami:

  • Lebih mudah sakit 
  • Infeksi jamur di mulut (Candidiasis oral)
  • Selalu lelah
  • Radang mulut akut, radang gusi, dan infeksi gusi (periodontitis) yang tidak kunjung sembuh
  • Sering sulit bernapas
  • Muncul bercak putih pada lidah yang tampak kasar, berombak, dan berbulu
  • Demam hingga lebih dari sepuluh hari atau terus kembali selama sebulan
  • Kondisi diare berkepanjangan selama sebulan
  • Nafsu makan hilang
  • Tuberkulosis paru
  • Penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit

Stadium 4
Tahapan ini merupakan stadium akhir AIDS, umum ditandai dengan pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh. Penderita dapat merasakan beberapa gejala infeksi oportunistik yang merupakan infeksi pada sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejalanya  meliputi:

  • Tuberkulosis kelenjar
  • Infeksi jamur di kerongkongan 
  • Sarkoma Kaposi
  • Pneumonia pneumocystis 
  • Penderita semakin mengalami penurunan berat badan
  • Infeksi bakteri berat, infeksi sendi dan tulang, serta radang otak
  • Penurunan kesadaran
  • Keterbatasan kegiatan fisik
  • Infeksi herpes simplex kronis
  • Toxoplasmosis cerebral 

Pengobatan HIV 

HIV sangat ditakuti karena hingga saat ini belum ada obat atau terapi yang dapat menyembuhkan pengidap dari virus ini. Meskipun demikian, terdapat obat yang dapat memperlambat pertumbuhan virus, yakni antiretroviral (ARV). 

ARV memperlambat penggandaan diri virus HIV dan harus diminum oleh pengidap selama hidupnya secara disiplin dan konsisten. Selain itu, pengidap juga harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dalam rentang 3-4 bulan. 

Pencegahan HIV

Sebagai tindak pencegahan, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Pastikan untuk menggunakan jarum suntik yang higienis 
  • Setia pada 1 pasangan
  • Selalu menggunakan alat pelindung saat berhubungan