Vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG efektif mencegah Tuberkulosis hingga berusia 35 tahun.
Tuberkulosis (TBC) lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang paru-paru, namun sebenarnya penyakit ini menyerang bagian tubuh lainnya seperti kulit, tulang, hingga kelenjar getah bening.
Berdasarkan penelitian World Health Organization, terdapat satu orang terinfeksi penyakit tuberkulosis tiap detiknya di seluruh dunia. Penyakit ini mudah menyebar melalui udara melalui batuk, bersin, dan kegiatan lainnya yang membuat tetesan kecil saliva penderita (droplets) TBC menyebar dari mulut ke mulut.
Baca Juga: 6 Penyebab Penyakit Tuberkulosis dan Cara Penularannya
Pengertian Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru, ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak. Kondisi dimana bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang organ lain selain paru-paru dinamakan tuberkulosis ekstra paru.
Menurut penelitian WHO, Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Menurut data tahun 2019, terdapat sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia.
Jenis dan Gejala Tuberkulosis
Berdasarkan lokasi anatomi penyakit, tuberkulosis terbagi menjadi Tuberkulosis Paru dan Tuberkulosis Ekstra Paru. Berikut adalah jenis-jenis Tuberkulosis:
Tuberkulosis
Penularan dari tuberkulosis ini terjadi melalui udara ketika penderita tuberkulosis paru aktif mengeluarkan tetesan (droplet) yang memiliki kandungan bakteri. Droplet ini menyebar ketika penderita tuberkulosis bersin, batuk serta berteriak.
Droplet merupakan cairan yang berasal dari sistem pernapasan seperti ingus atau dahak. Cairan ini bisa bertahan beberapa jam di udara serta dapat terhirup dari saluran pernapasan atas. Selain mengetahui pencegahan TBC, Anda juga perlu mengetahui gejalanya seperti di bawah ini:
Tuberkulosis Kelenjar Getah Bening
Jenis Limfadenitis tuberculosis ini ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu atau beberapa bagian tubuh. Tuberkulosis Kelenjar Getah Bening banyak ditemukan di negara-negara tertentu di Asia dan Afrika dan penderitanya lebih umum berusia 17-25 tahun dengan jenis kelamin perempuan.
Tuberkulosis Tulang dan Sendi
Ketika Tuberkulosis menyerang bagian tulang dan sendi, terdapat 3 jenis penyakit yang menjadi kondisi akhir dari virus tersebut, yakni:
Tuberkulosis Saluran Pencernaan
Kondisi ini terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi organ perut, peritoneum (selaput dalam rongga perut), dan usus. Virus tersebut menyebar ke organ perut melalui dahak, darah, hingga getah bening yang tertelan. Gejala kondisi ini meliputi:
Tuberkulosis Milier
Jenis Tuberkulosis ini menginfeksi banyak organ tubuh dalam satu waktu. Jenis Tuberkulosis ini umum ditemukan pada individu dengan sistem imun lemah seperti penderita HIV, pernah menjalani prosedur transplantasi organ, penyakit ginjal kronis, serta mereka yang sedang menjalani pengobatan anti-TNF.
Tuberkulosis Meningitis
Umumnya menyerang bayi berusia dibawah 2 tahun dan orang dengan HIV AIDS (ODHA), Tuberkulosis Meningitis dapat mengakibatkan komplikasi saraf lainnya bila tidak segera ditangani. Gejala penyakit ini meliputi:
Tuberkulosis Perikarditis
Kondisi ini terjadi karena Infeksi Tuberkulosis yang menyerang perikardium atau jaringan selaput yang menyelimuti jantung (perikardium). Selaput ini berfungsi untuk melumasi jantung, menjaga jantung agar tidak berpindah posisi, melindungi jantung dari gesekan, dan melindungi jantung dari penyebaran infeksi jaringan lain.
Tuberkulosis Ginjal
Disebut juga dengan Tuberkulosis Genitourinaria, infeksi Tuberkulosis pada sistem perkemihan juga akan mempengaruhi ginjal, kandung kemih, kantong testis, saluran kemih, kelenjar prostat, dan panggul pada wanita.
Tuberkulosis Kulit
Kondisi ini menyerang kulit dan memiliki gejala berupa:
Baca Juga: Vaksin Tuberkulosis: Cara Kerja dan Efek Samping
4 Cara Mencegah Tuberkulosis
Dalam mencegah infeksi penyakit Tuberkulosis, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, yakni:
1. Diagnosis Dini
Anda dapat mencegah penyebaran penyakit tersebut dengan diagnosis yang lebih dini dari pemeriksaan medis secara berkala.
2. Pastikan Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal
Tuberkulosis menular dari udara (airborne) ketika penderita batuk dan bersih. Risiko infeksi ini dapat Anda kurangi dengan sistem sirkulasi serta ventilasi udara yang bagus. Sistem pencahayaan juga akan sangat membantu meminimalisir risiko infeksi karena sinar UV matahari dapat membunuh Mycrobacterium tuberculosis selama 2 jam.
3. Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG)
Vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG efektif mencegah Tuberkulosis hingga berusia 35 tahun. Anda dapat meningkatkan efektivitas vaksin dengan tidak berkontak dengan pengidap Tuberkulosis dan tinggal di lingkungan yang bersih.
4. Sistem Imun yang Kuat
Anda dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan:
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews