Cara Deteksi Kanker Anak Sejak Dini

Ketika gejala-gejala yang telah disebutkan muncul, segera bawa anak ke unit medis untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat dan menyeluruh.

Minggu, 19 Maret 2023 | 13:00 WIB
0
92
Cara Deteksi Kanker Anak Sejak Dini
Cara Deteksi Kanker Anak Sejak Dini

Anak juga dapat menyerang anak-anak di bawah usia 18 tahun, seperti bayi yang masih berada dalam kandungan. Karena anak tidak mengerti atau mampu menjelaskan rasa sakit yang mereka derita, kanker pada anak seringkali sulit dan terlambat dideteksi. Dengan demikian, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui cara deteksi kanker anak sejak dini.

Tidak seperti orang dewasa, kasus kanker anak umumnya disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari orang tua, ataupun faktor lingkungan, misalnya paparan radiasi atau zat beracun yang bisa memicu kanker, alih-alih dari kebiasaan hidup seperti merokok dan alkohol berlebih. 

Baca Juga: Kenal Jenis Kanker dan Cara Hidup Sehat Hindari Kanker

Begini Cara Deteksi Kanker Anak


Kanker muncul dari pertumbuhan sel abnormal tak terkendali dan menyebar ke area sekitarnya. Sel kemudian membentuk tumor atau gumpalan jaringan, yang bisa bersifat kanker atau tidak bersifat kanker (jinak). Penyakit kanker pada anak memperlihatkan gejala umum seperti:

  • Gangguan penglihatan mendadak
  • Sering demam berkepanjangan
  • Sering infeksi
  • Berat badan anak turun drastis tanpa sebab
  • Wajah dan tubuh terlihat pucat 
  • Anak sering pusing dan muntah
  • Muncul benjolan tidak biasa di bagian tubuh 
  • Terlihat mudah kelelahan

Beberapa jenis kanker menunjukkan gejala khusus yang berbeda-beda. Berikut adalah contohnya:

1. Limfoma Maligna 
Limfoma maligna merupakan keganasan yang menyerang sel-sel pada jaringan limfoid, ditemukan terutama di kelenjar getah bening dengan memiliki kemampuan untuk meluas ke jaringan seluruh tubuh lainnya. Kanker ini umumnya ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening, misalnya di dada bagian atas, perut, paha, leher, dan juga di bawah lengan anak. 

2. Osteosarkoma
Dikenal juga sebagai kanker tulang, osteosarkoma merusak jaringan tulang sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh. Kondisi ini bersifat agresif dan cenderung menyebar ke organ lainnya. Anak yang mengidap kanker ini akan mengalami gejala seperti  demam, mudah lelah, berat badan turun drastis, nyeri tulang setelah beraktivitas atau saat malam hari, pembengkakan dan kemerahan di area yang terasa nyeri,dan terjadi patah tulang setelah melakukan kegiatan fisik. 

3. Retinoblastoma
Kanker mata atau retinoblastoma disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen RB1. Perubahan ini menyebabkan sel-sel retina tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan sekitarnya. Retinoblastoma umum ditemukan pada anak berumur di bawah 5 tahun. Gejalanya meliputi pupil mata jadi berwarna putih, pembesaran bola mata, peradangan pada jaringan mata, penglihatan buram, dan mata juling.

4. Neuroblastoma
Kanker ini adalah jenis kanker langka yang berkembang dari sel-sel saraf belum matang (neuroblast). Kanker berkembang dari sel saraf yang tertinggal saat fase perkembangan janin di dalam rahim, sehingga kanker ini juga dapat ditemukan pada bayi. Umumnya kanker ini akan menimbulkan pembengkakkan beberapa organ tubuh seperti hati, kelenjar getah bening, dan limpa, kejang tidak ingin berjalan karena nyeri tulang, serta pendarahan di kulit.  

5. Leukemia
Kanker darah atau leukemia berawal dari pertumbuhan sel darah putih abnormal di dalam sumsum tulang belakang dan sistem limfatik. Anak dengan jenis kanker ini akan memiliki gejala yang meliputi anemia, nafsu makan menghilang, demam hingga menggigil, rentan mimisan, stamina rendah, bintik merah pada kulit, serta mudah terinfeksi.

6. Karsinoma Nasofaring 
Jenis kanker ini umum ditemukan pada area organ hidung dan tenggorokan (nasofaring). 6. Karsinoma Nasofaring umum ditandai dengan pilek atau hidung tersumbat terus-menerus dan tidak kunjung hilang, mimisan, benjolan di tenggorokan, dan darah pada saliva  

Jenis Pemeriksaan Kanker Anak 

Dalam menentukan kondisi kanker pada anak, terdapat sejumlah jenis pemeriksaan yang akan dokter lakukan. Berikut adalah jenis-jenis pemeriksaan tersebut.

1. Tes Darah
Meski jarang diketahui, tes darah dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker dengan memeriksa apakah jumlah setiap sel darah masih dalam batas wajar atau tidak. Dalam beberapa kasus, keberadaan kanker dapat dideteksi dari jumlah sel darah tertentu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

2. MRI 
Magnetic Resonance Imaging atau MRI merupakan mesin yang dapat membantu dokter melihat kanker dalam tubuh. Mesin MRI menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio sehingga aman karena tidak ada gelombang radiasi.

3. Biopsi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan untuk diteliti dan diperiksa di laboratorium. 

4. Pemeriksaan Fisik
Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan setiap keluhan dan gejala yang anak rasakan. Dokter juga akan mengecek rekam medis anak untuk memastikan hasil diagnosis yang akurat dan mendetail.

Baca Juga: Ini 6 Penyebab Kanker Kulit Melanoma

Mengingat anak jarang mengetahui bagaimana seharusnya tubuh mereka bekerja, kondisi kanker bisa saja terlambat untuk terdeteksi. Dengan demikian, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk memahami gejala kanker anak lebih awal agar anak dapat mendapatkan tindak lanjut dengan segera.

Terdapat beberapa cara mencegah kanker pada anak yang dapat Anda lakukan sejak dini, seperti membiasakan makan makanan sehat, memenuhi kebutuhan nutrisi, serta rutin melakukan pemeriksaan medis sebagai tindakan preventif.

Ketika gejala-gejala yang telah disebutkan muncul, segera bawa anak ke unit medis untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat dan menyeluruh. 

***