Data Statista Research September 2021 menyebutkan, di Facebook ada 2,85 miliar pengguna aktif setiap bulan, di Whatsapp dua miliar, Instagram 1,38 miliar, Youtube 2,29 miliar, dan TikTok 732 juta.
Sepagi ini di Makassar dan di berbagai zona waktu di muka bumi, ratusan juta pengguna WhatsApp menatap telepon genggam mereka yang kosong melompong dari pesan-pesan terenkripsi. Grup-grup percakapan sepi.
Bukan WA saja. Media sosial paling populer, Facebook dan instagram juga senyap. Tak ada pembaruan status, jendela-jendela linimasa terbuka tanpa kabar baru yang melintas.
Dan Twitter pun berpesta trending topic: #WhatsappDown, #InstagramDown, #FacebookDown, #MarkZuckerberg. Berganti-ganti, salip menyalip.
Apa yang terjadi? Imperium besar dunia maya rupanya sedang bermasalah. Facebook, Instagram, dan Whatsapp adalah tiga jenis media sosial di bawah sang kaisar Mark Zuckerberg, anak muda California yang beristrikan perempuan Amerika keturunan Vietnam.
Saat ketiganya pulih nanti, dan saya menayangkan tulisan ini, saya bayangkan orang-orang menarik napas lega seolah keluar dari beban yang menghimpit.
Ya, beginilah dunia kini. Yang terlihat nyata dan kasat mata, seolah-olah hanyalah yang tersisa dari dunia maya. Saat WhatsApp, Facebook, dan Instagram mandek, putaran waktu pun seolah berhenti. Emotikon cinta, sedih, takjub, dan marah, tak lagi berseliweran. Senyap dan tiada kabar.
Tahun 2021 ini, data global menyebutkan, pengguna media sosial aktif di dunia sebanyak 4,48 miliar orang atau 57 persen dari seluruh manusia. Lebih dari separuh penduduk bumi. Mereka menghabiskan setidaknya dua jam setiap hari di belantara digital itu untuk bercakap, berkomentar, bertengkar, berkasih sayang, berdagang, berbohong, berdoa, dan seterusnya.
Data yang diterbitkan Statista Research bulan September 2021 menyebutkan, di Facebook ada 2,85 miliar pengguna aktif setiap bulan, di Whatsapp ada dua miliar, Instagram 1,38 miliar, Youtube 2,29 miliar, dan TikTok 732 juta.
Angka-angka ini jadi gambaran ketergantungan manusia pada media sosial. Saya bayangkan banyaknya makanan siap antar yang tak jadi terjual, janji-janji yang tak terlunaskan, rindu yang tak terlampiaskan hanya karena tumbangnya satu kekaisaran dunia maya hari ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews