Roby berharap pemerintah dapat memberikan insentif bagi produsen lokal untuk mempercepat produksi kendaraan listrik murah.
Dosen dan pengamat industri otomotif, Roby Irzal Maulana, mengemukakan perlunya percepatan produksi mobil listrik murah sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak pemanasan global, mengatasi kelangkaan sumber daya alam, dan mengurangi kemacetan yang semakin parah di perkotaan. Pernyataan ini disampaikannya di sela-sela perkuliahan, saat berdiskusi mengenai perubahan iklim dan teknologi hijau bersama para mahasiswa.
Menurut Roby, mobil listrik murah akan memungkinkan lebih banyak masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. “Mobil listrik tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengurangi ketergantungan kita pada sumber daya alam yang terbatas seperti minyak bumi,” ujarnya. Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan listrik, kebutuhan bahan bakar fosil bisa ditekan, sekaligus mengurangi efek rumah kaca yang menjadi penyebab utama pemanasan global.
Selain itu, Roby juga menyoroti pentingnya mobil listrik untuk mengatasi kemacetan. Ia menjelaskan bahwa pemerintah perlu mendorong produksi mobil listrik berukuran kecil yang cocok untuk perkotaan, guna mengurangi penggunaan kendaraan besar yang memakan ruang jalan. “Mobil listrik kecil dan murah lebih efisien di perkotaan, di mana kemacetan sudah menjadi masalah besar,” tambahnya.
Roby berharap pemerintah dapat memberikan insentif bagi produsen lokal untuk mempercepat produksi kendaraan listrik murah, serta mendukung infrastruktur pengisian daya listrik yang merata di seluruh wilayah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, produsen, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan bebas polusi.
"Jika produksi mobil listrik murah dapat dipercepat, maka dampaknya akan sangat signifikan dalam mengurangi jejak karbon kita, sekaligus menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan nyaman,” pungkasnya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews