Zaiful Bokhari (3): Virus Corona Jadi Ujian Cintanya kepada Lampung Timur

Lewat wabah virus corona ini, dia telah membaktikan kemampuannya untuk berbuat ikhlas demi menekan penyebaran virus corona.

Kamis, 25 Juni 2020 | 06:48 WIB
0
231
Zaiful Bokhari (3):  Virus Corona Jadi Ujian Cintanya kepada Lampung Timur
Zaufol Bokhari (Foto: dok. pribadi)

Pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang mengajak masyarakar untuk tidak memilih calon kepala daerah incumbent atau petahana dalam Pilkada 2020 yang tak maksimal menangani wabah corona (Covid-19 --corona virus disease 19), sungguh patut diapreasi.

Pernyataan Tito itu memberi pesan bahwa hanya kepala daerah yang sungguh-sungguh menangani Covid-19 yang layak dipilih lagi untuk meneruskan kepemimpinannya. Apalagi, kepala daerah itu sampai mampu menjaga daerahnya menjadi zona hijau alias bebas virus corona maka dia amat layak dipilih lagi.

Dengan kesungguhannya menangani Covid-19, berarti kepala daerah itu mencintai warganya dengan sepenuh hati. Dia sudah pasti ikhlas bekerja dengan sepenuh hati agar warganya tetap sehat dan selamat dari bencana yang membahayakan kehidupan itu.

Bagaimana dengan Kabupaten Lampung Timur di bawah kepemimpinan Bupati Zaiful Bokhari dalam menangani Covid-19 ini? Mari kita lihat data dan faktanya.

Per 22 Juni 2020, Lampung Timur masih menjadi zona hijau Covid-19. Artinya, belum ada satupun warga masyarakat yang menderita sakit akibat virus corona. Dari data yang masuk, status warga yang dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) 0, orang tanpa gejala (OTG) 0, pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal 6, dan positif Covid-19 masih nihil alias 0.

Sejak awal mula virus ini mewabah di Indonesia, Zaiful langsung membuat gerakan radikal. Dia menyiapkan anggaran Rp56 miliar untuk penanganan wabah ini.

Selain anggaran yang begitu besar, dia juga menyiapkan tempat isolasi baik di RSUD Sukadana, Gedung Olahraga (GOR), dan Gedung Islamic Centre, pembentukan posko di perbatasan, pengadaan APD bagi paramedis, pengadaan masker, pengadaan alat penyemprotan hingga disinfektan.

Selain fasilitas fisik rumah sakit, Zaiful juga mengerahkan 1.440 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam (2), dokter spesialis anak (1), dokter spesialis obgin (4), dokter spesialis radiologi, dokter patologi klinik, dokter spesialis anastesi (masing-masing 2 orang), ditambah dokter umum, dan dokter gigi (9), perawat (420), bidan (539), bidan desa (227), plus tenaga-tenaga lainnya, seperti analis, apoteker, nutrisionis, sanitarian, epidemiologi, dan lain-lain. 

Dengan data dan fakta demikian, berarti penanganan Covid-19 di Lampung Timur telah dijalankan secara sungguh-sungguh oleh semua unsur yang berkait. Tentu Bupati sebagai figur sentralnya, karena dia lah orang yang mengambil kebijakan strategis khususnya dalam penganggaran.

Meskipun diserang dari segala sisi berkait dengan penganggaran Covid-19 di Lampung Timur, Zaiful tetap jalan terus. Tak sedikitpun dia ragu mengeluarkan kebijakan anggaran puluhan miliar rupiah itu demi menyelamatkan warganya terbebas dari wabah virus corona.

Keteguhannya ini sudah barang tentu dibarengi dengan keikhlasan, karena tanpa keikhlasan tidak mungkin anggaran yang besar itu bisa digunakan semestinya dan mencapai sasarannya.

Dalam hitungan relativ singkat, kebijakan penganggaran yang diambil Zaiful membuahkan hasil positif. Lampung Timur yang tengah menghadapi Pilkada bulan Desember 2020 ini masih nihil Covid-19.

Atas status zona hijau yang diraih Lampung Timur di tengah-tengah pandemi virus corona ini, Zaiful mengaku bangga dengan semua elemen masyarakat Lampung Timur. Ya, aparatur sipil negara (ASN), TNI, polisi, aktivis, tokoh masyarakat, tokoh agama, wartawan, dan pelaku usaha, telah bahu-membahu memerangi penyebaran virus corona di Lampung Timur.

Pendek kata, zona hijau yang disandang Lampung Timur bukan tiba-tiba jatuh dari langit, tapi berkat kerja keras semua elemen dan pertolongan Tuhan!

Jika sudah demikian, keraguan apalagi yang mesti ditujukan kepada Zaiful? Lewat wabah virus corona ini, dia telah membaktikan kemampuannya untuk berbuat ikhlas demi menekan penyebaran virus corona.

Jika dalam urusan penyebaran penyakit menular yang berbahaya demikian saja bisa ditangani dengan sungguh-sungguh, mudah-mudahan dalam urusan yang lain pun Zaiful bisa menjalankan tugasnya dengan penuh cinta dan ikhlas pula.

***

 Krista Riyanto, Penulis dan mantan Jurnalis

***