Forum Komunikasi (Forkom) Antar Media Bali Bangkit bagikan 5000 masker di Bali secara gratis. Pembagian masker dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) ditengah pandemi Covid-19.
Kegiatan pembagian masker menyasar pengunjung dan pedagang di kawasan Pantai Matahari Terbit. Selain itu juga menyasar penumpang kapal di penyebrangan Sanur-Nusa Penida.
Ketua Forum Komunikasi Antarmedia Bali Bangkit, I Nyoman Wirata, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki beberapa tujuan. Khususnya dalam membantu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Provinsi Bali melalui fungsi pers di bidang edukasi. Khususnya yang terkait dengan penerapan Protokol Kesehatan Guna Mencegah Penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
“Tujuannya bagaimana pers ikut mengedukasi masyarakat Bali dalam melaksanakan protokol kesehatan,” jelas Wirata di sela kegiatan pembagian masker di Pantai Matahari Terbit-Sanur pada abu (9/9).
Selanjutnya, membangun kenyamanan untuk meyakinkan wisatawan datang dan berkunjung ke Bali. Pada sisi lain untuk memastikan obyek-obyek wisata di Bali telah menyiapkan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan, termasuk dari sisi pengawasannya. “Sehingga betul-betul dinilai aman oleh wisatawan untuk dikunjungi,” imbuhnya.
Tentunya, sambung dia, dengan kesiapan yang sudah terbangun itu, sektor pariwisata yang menjadi tumpuan utama perekonomian Bali sampai sejauh ini bisa dilakukan secara menyeluruh.
“Mudah-mudahan semua komponen ikut terlibat dalam upaya ini. Sehingga, penggunaan masker yang menjadi salah satu poin dari penerapan protokol kesehatan menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan di tengah masyarakat agar terlindung dari risiko penyebaran Covid-19,” lanjutnya.
Wirata juga berharap ditengah pandemi ini, masker dan hand sanitizer dapat menjadi suatu kebutuhan pokok untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. "Sehingga nanti masker dan hand sanitizer ini akan menjadi kebutuhan saat ini," tambahnya.
Dalam aksi pembagian masker di Sanur dibagikan sebanyak 1000 masker. Dengan target para pengunjung dan masyarakat di Sanur. Pada sore harinya juga dilakukan pembagian 1000 masker di Pantai Legian. Pembagian masker juga akan dilakukan pada 12 September mendatang di 3 lokasi yang berbeda yaitu Ubud, Tanah Lot dan Lovina-Buleleng. Pada masing-masing lokasi akan dibagikan sebanyak 1000 masker.
Sementara itu, salah satu warga Sudiasih mengaku gerakan bagi masker ini perlu dilakukan. Sebab, saat ini masker menajdi salah satu kebutuhan masyarakat untuk melindungi dan menjaga kesehatan diri dari virus dan bakteri oenyebab penyakit. Disamping itu pula, banyak masyarakat yang kesulitan untuk membeli masker karena tidak mampu membeli dan terpaksa menggunakan masker Tak layak pakai.
"Bagus sekali ini. Sekarang semua orang butuh. Banyak jugaa yang gal bisa beli, jadi bagi-bagi masker ini sangat membantu mereka yang tidak Punya uang buat beli masker. Jadi mereka bisa ganti dengan ini," kata dia.
Dalam waktu dua jam, masker yang dibagikan di kawasan Pantai Matahari Terbit ludes diserbu masyarakat. Antusiasme warga sangat tinggi untuk melakukan proteksi diri agar terhindar dari virus dan bakteri penyebab penyakit.
Pembagian masker dan hand sanitizer ini sekaligus mengawali kegiatan diskusi pariwisata yang mengangkat tema “Mengawal Bangkitnya Paiwisata Bali Bedasarkan Potokol Kesehatan Demi Pemulihan Perekonomian Bali.
Diskusi itu akan digelar pada Kamis (10/09/20) mulai pukul 09.00 Wita di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur. Diskusi tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mengawal sektor pariwisata di Bali di tengah pandemi Covid-19 dengan memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan sesuai ketentuan.
Selesai acara diskusi dengan narasumber Deputi VII BIN, Ketua Forkom Antar Media Bali Bangkit, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreati, serta Gubernur Bali akan dilanjutkan dengan konerensi pers pada pukul 12.35 Wita. Pada malam harinya mulai pukul 18.00 Wita dilanjutkan dengan gala dinner.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews