Anand sendiri belum bisa pulang karena India sudah lockdown. Dalam situasi seperti ini The Hindu mewawancarai Anand yang sedang berada di Jerman.
Viswanathan Anand seharusnya berada di rumah di Chennai sekarang bersama keluarga, istrinya Aruna dan anak semata wayang mereka Akil. Namun sebaliknya, Vishy Anand malah terkurung di sebuah apartemen di Frankfurt saat ini.
Rencana perjalanan 5 kali juara dunia itu menjadi sangat kacau setelah pecahnya wabah virus corona. Anand sendiri ke Jerman untuk bermain di liga catur Jerman, Bundesliga.
Meskipun akhirnya batal bermain, Vishy tetap disibukkan oleh catur. Ia melakukan debut sebagai komentator di turnamen kandidat 2020 untuk pertama kalinya, satu-satunya pertandingan olahraga yang masih eksis sampai akhirnya ditunda ketika Rusia menghentikan lalu lintas udara dengan negara lain tanpa menyebutkan batas waktunya.
Anand sendiri belum bisa pulang karena India sudah lockdown. Dalam situasi seperti ini The Hindu mewawancarai Anand, berikut petikannya.
The Hindu: Bagaimana kehidupan di Jerman, dan seluruh Eropa pada masa-masa sulit seperti ini?
Vishy Anand: Di sini, setiap orang kurang lebih menjaga jarak satu sama lain. Ketika Anda sedang berjalan, jika seseorang datang, Anda minggir setidaknya satu meter jauhnya. Saya merasa mereka sedang berurusan dengan pandemi terburuk saat ini, setidaknya statistik menunjukkan itu. Mereka bertahan dengan baik. Saya belum melihat ada yang mengeluh. Ini memang situasi sulit, tetapi statistik sendiri cukup menjanjikan untuk Jerman, dengan peringatan, tentu saja, bahwa tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana virus ini berkembang. Ini adalah keadaan, tidak seperti apa pun yang kita hadapi sebelumnya.
The Hindu: Bagaimana cara Anda menghabiskan waktu di Frankfurt?
Vishy Anand: Saya sendiri memanfaatkan waktu pada siang hari untuk berolahraga. Untuk keluarga, saya berinteraksi dengan istri saya Aruna dan putra saya Akhil melalui telepon atau lewat video call.
The Hindu: Apakah Anda pikir FIDE melakukan hal yang benar dengan melanjutkan turnamen kandidat sesuai dengan jadwal?
Vishy Anand: Iya. Jika melihat ke belakang, itu memang dipertanyakan tetapi ketika mereka memutuskan untuk melanjutkannya, semuanya tidak sejelas sekarang. Saya merasakan secara global konsensus untuk menghentikan semua kegiatan olahraga dan fokus pada virus menjadi jelas hanya seminggu sebelum turnamen dimulai sementara pada saat itu hampir semua peserta sudah tiba di Yekaterinburg.
The Hindu: Ini adalah pengalaman pertama Anda menjadi komentator turnamen kandidat. Apakah Anda menikmatinya?
Vishy Anand: Ya, saya menikmatinya. Saya mencoba melihatnya seperti penggemar catur pada umumnya dan bukan sebagai mantan peserta. Saya ingin menyaksikan dan menikmati bagaimana para pecatur kuat ini bersaing untuk memperebutkan satu tempat di kejuaraan Dunia.
The: Hindu: Apa pendapat Anda tentang kualitas turnamen kandidat ini?
Vishy Anand: Saya pikir sangat tinggi. Sangat sedikit yang berakhir karena blunder. Ada banyak ide orisinal yang menarik. Dan itu sangat menggairahkan untuk ditonton. Hanya agak aneh dan sedikit penasaran bahwa peserta terakhir yang datang sebagai pemain pengganti, Maxime Vachier-Lagrave, justru sekarang memimpin turnamen.
The Hindu: Apa pendapat Anda tentang dampak virus Corona ini pada catur dan olahraga lainnya?
Vishy Anand: Catur dan seluruh olahraga lainnya harus berurusan dengan banyak pembatalan. Saya benar-benar ingin tahu tidak hanya tentang olahraga tetapi bagaimana ekonomi global akan pulih. Kami sendiri sudah terbiasa bermain sepanjang waktu sehingga tahun ini tentu secara drastis akan sangat berbeda.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews