Tim menggunakan pengurutan RNA inti tunggal untuk melihat reseptor lain yang diekspresikan oleh neuron penciuman nyamuk.
Untuk memastikan mereka selalu bisa mencium bau manusia
Ketika nyamuk betina mencari manusia untuk digigit, mereka mencium bau koktail unik dari bau badan yang kita pancarkan ke udara. Bau ini kemudian merangsang reseptor di antena nyamuk. Para ilmuwan telah mencoba menghapus reseptor ini dalam upaya untuk membuat manusia tidak terdeteksi nyamuk.
Namun, bahkan setelah memusnahkan seluruh keluarga reseptor penginderaan bau dari genom nyamuk, nyamuk masih menemukan cara untuk menggigit kita. Sekarang, sekelompok peneliti, yang diterbitkan dalam jurnal Cell pada 18 Agustus 2022, menemukan bahwa nyamuk telah mengembangkan sistem penciuman yang berlebihan yang memastikan mereka selalu dapat mencium aroma kita.
"Nyamuk melanggar semua aturan favorit kita tentang bagaimana hewan mencium sesuatu," kata Margo Herre, seorang ilmuwan di Universitas Rockefeller dan salah satu penulis utama makalah tersebut.
Pada kebanyakan hewan, neuron penciuman hanya bertanggung jawab untuk mendeteksi satu jenis bau. "Jika Anda seorang manusia dan Anda kehilangan satu reseptor bau, semua neuron yang mengekspresikan reseptor itu akan kehilangan kemampuan untuk mencium bau itu," kata Leslie Vosshall dari Howard Hughes Medical Institute dan seorang profesor di Universitas Rockefeller dan penulis senior makalah. Tetapi dia dan rekan-rekannya menemukan bahwa ini tidak terjadi pada nyamuk.
"Anda harus bekerja lebih keras untuk menghancurkan nyamuk karena menyingkirkan reseptor tunggal tidak berpengaruh," kata Vosshall. "Setiap upaya di masa depan untuk mengendalikan nyamuk dengan penolak nyamuk atau apa pun harus mempertimbangkan seberapa kuat daya tarik mereka bagi kita."
"Proyek ini benar-benar dimulai secara tak terduga ketika kami melihat bagaimana bau manusia dikodekan di otak nyamuk," kata Meg Younger, seorang profesor di Universitas Boston dan salah satu penulis utama makalah tersebut.
Mereka menemukan bahwa neuron yang dirangsang oleh bau manusia 1-octen-3-ol juga dirangsang oleh amina, jenis kimia lain yang digunakan nyamuk untuk mencari manusia. Ini tidak biasa karena menurut semua aturan yang ada tentang bagaimana hewan mencium, neuron mengkodekan bau dengan spesifisitas yang sempit, menunjukkan bahwa neuron 1-okten-3-ol seharusnya tidak mendeteksi amina.
"Anehnya, neuron untuk mendeteksi manusia melalui reseptor 1-okten-3-ol dan amina bukanlah populasi yang terpisah," kata Younger. Ini memungkinkan semua bau yang berhubungan dengan manusia untuk mengaktifkan "bagian pendeteksi manusia" dari otak nyamuk bahkan jika beberapa reseptor hilang, bertindak sebagai pengaman-gagal.
Tim juga menggunakan pengurutan RNA inti tunggal untuk melihat reseptor lain yang diekspresikan oleh neuron penciuman nyamuk. "Hasilnya memberi kami pandangan luas tentang bagaimana ekspresi bersama reseptor pada nyamuk," kata Olivia Goldman, penulis utama makalah ini.
Vosshall berpikir bahwa serangga lain mungkin memiliki mekanisme serupa. Kelompok penelitian Christopher Potter di Universitas Johns Hopkins baru-baru ini melaporkan bahwa lalat buah memiliki ekspresi reseptor yang serupa di neuron mereka. "Ini mungkin strategi umum untuk serangga yang sangat bergantung pada indra penciumannya," kata Vosshall.
Di masa depan, kelompok Meg Younger berencana untuk mengungkap signifikansi fungsional dari ekspresi bersama dari berbagai jenis reseptor penciuman.
(Materials provided by Cell Press)
***
Solo, Sabtu, 27 Agustus 2022. 2:05 pm
'salam sehat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews