Ini kisah tentang misteri kucing "Kembang Telon" alias kucing tiga warna yang disebut Calico. Orang Jawa sering menyebutnya kucing "Kembang Telon" bukan kembang Kelon atau teman tidur. Kucing jenis ini dianggap membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya. Tingkahnya lucu atau menggemaskan dan warnanya unik.
Dalam masyarakat ada mitos atau anggapan kucing Kembang Telon kalau beranak selalu betina dan jarang ada yang jantan. Kalaupun ada seringkali mati. Bahkan ada yang berani membeli dengan harga tinggi kalau ada kucing Kembang Telon Jantan.
Mitos atau anggapan masyarakat terkait kucing Kembang Telon jantan yang jarang "ada atau lahir" bisa jadi karena berdasarkan pengalaman. Yang akhirnya menjadi mitos atau misteri di tengah-tengah masyarakat.
Sehingga para peneliti atau para ilmuwan tertarik untuk memecahkan misteri warna dalam kucing Kembang Telon itu. Dan dari hasil penelitian ilmuwan ditemukan genetik yang unik atau misterius dalam kucing Kembang Telon.
Karena hampir semua kucing Kembang Telon atau kucing dengan tiga warna memiliki "dua kromoson X alias betina". Seperti kita ketahui bersama kromoson X adalah simbul jenis betina dalam binatang atau wanita untuk manusia. Kalau kromosom Y atau jantan dan laki-laki untuk manusia.
Kromosom X pada kucing inilah yang merupakan pembawa corak atau pola warna dalam kucing. Jadi apabila salah satu kromosom dinonaktifkan, maka hasil corak atau pola warnanya beragam atau randon. Itulah sebabnya corak atau pola warna dalam kucing tidak pernah sama.
Karena memiliki dua kromosom X dan susunan kromosom yang unik maka tingkat kelahiran kucing Kembang Telon 99,9% adalah betina. Apakah tidak ada kelahiran kucing Kembang Telon Jantan? Ada!!
Sekalipun kemungkinan kecil sekali, faktanya dalam masyarakat ditemukan kucing Kembang Telon Jantan. Tetapi biasanya usianya tidak panjang atau kadang hanya beberapa bulan saja.
Kenapa kucing Kembang Telon jantan tidak bisa berumur panjang atau tidak bisa menjadi penjantan tangguh (mandul), dalam arti tidak bisa membuahi?
Karena kucing Kembang Telon jantan mempunyai kelainan gen yang namanya "sindrom Klinefelter". Yang artinya karena kelainan tersebut menyebabkan kucing Kembang Telon jantan menjadi steril atau mandul secara alami.Tidak bisa menjadi kucing garong yang siap menghamili kucing jalanan atau kucing kampung lainnya.
Selain mandul secara alami, kucing jenis ini juga ada masalah kesehatan yang mengakibatkan susah untuk berumur panjang dibanding dengan kucing betina.
Kucing Kembang Telon juga mempunyai sifat atau kepribadian yang unik dan menarik sehingga banyak dipelihara sebagai hewan klangenan atau kesayangan. Sifat atau keunikan tersebut di antaranya, yaitu sedikit lancang,k eras kepala dan mandiri. Dan punya karakter pemberani dan agak temperamen.
Jadi jangan harap kucing jenis ini akan menjadi penurut mengikuti keinginan majikannya, malah sedikit bengal atau susah diatur. Dan ini beda dengan kucing ras jenis lainnya yang cenderung penurut.
Makanya jangan kaget kalau ada capres yang sedikit temperamen, bisa jadi sifatnya seperti kucing Kembang Telon. Karena "Ora tau kelon" hehehe...
Dan kelebihan atau keunikan kucing Kembang Telon lainnya yaitu tidak bisa dikawinsilangkan secara sengaja. Karena hanya akan lahir berdasarkan genetika kromosomnya.
Nah, beberapa minggu yang lalu teman saya (wanita) di rumahnya ditemukan anakan enam kucing yang masih kecil-kecil. Ditinggal minggat oleh induknya. Mungkin karena malu induknya, karena hasil hubungan gelap atau hasil perzinahan. Entah dilakukan disemak-semak atau dikolong mobil. Faktanya lahir enam anak yang ditinggal di rumah orang begitu saja. Induknya ngider lagi cari gacoan.
Dan enam anakan kucing itu semua Kembang Telon. Dari enam anakan kucing tersebut, ternyata ada satu berjenis kelamin jantan. Artinya sekalipun 99,9% kucing Kembang Telon berjenis kelamin betina, masih ada kemungkinan lahir kucing Kembang Telon jantan.
Karena faktor iba dan kasihan karena diterlantarkan oleh induknya, sama teman saya enam kucing itu dirawat dengan sepenuh hati dan disusui pakai dot dengan susu kucing. Tiap hari satu persatu disusui dan diperlakukan dengan baik dan penuh kasing sayang. Dan semuanya sehat dan lucu-lucu.
Tapi tadi pagi Jumat Legi menurut pasaran Jawa, anakan kucing Kembang Telon jantan mati. Bukan karena sakit atau kenapa. Padahal kucing itu habis makan dengan lahapnya dan paling gendut atau sangat lucu. Tidak ada tanda-tanda kalau sakit atau muntah. Tetapi tiba-tiba saja terkulai lemas dan wasalam.
Teman saya menangis seperti kehilangan anak sendiri karena orang kalau sudah cinta dengan hewan piaraan atau kesayangan biasanya seperti itu.
Kucing Kembang Telon jantan tadi akhirnya dikuburkan dengan disaksikan oleh kelima kucing betina lainnya atau saudaranya. Padahal sebelumnya sudah ada yang nawar dengan harga Rp500 ribu. Lumayan bisa beli susu.
Inilah kenapa kucing Kembang Telon jantan tidak bisa berumur panjang? Karena sudah membawa kelainan kromosom yang berakibat terhadap kesehantannya.
Akhirnya mitos atau misteri kucing Kembang Telon selalu dominan betina atau kalau ada kelahiran jantan tidak berusia panjang terpecahkan.
Case closed!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews