Pawang Hujan

Kini pawang hujan MotoGP bekerja berbeda, ia muncul dengan aksi panggung yang berhasil menggetarkan Mandalika, Indonesia, bahkan dunia!

Selasa, 22 Maret 2022 | 20:51 WIB
0
222
Pawang Hujan
Mbak Rara (Foto: suara.com)

Kenapa sih jadi ramai begini? Apa karena ada di MotoGP nya? hehehe.. Kita gak usah naif juga, keriuhan ini terjadi karena tidak sedikit pihak yang ingin perhelatan MotoGP ini gagal. Termasuk aksi pawang hujan yang dianggap gagal pula. Benarkah?

Pawang hujan, jelas tidak ada yang istimewa dari profesi ini. Saya sebagai pekerja kreatif yang sering produksi shooting tentu lumrah dan paham dengan profesi pawang hujan. Teman-teman saya pekerja kreatif lainnya pun demikian.

Rasanya nyaris hampir semua pertunjukkan musik, konser, panggung kesenian, bahkan hanya sekedar hajatan kawinan atau sunatan pun menggunakan jasa pengendali hujan ini. Lantas kenapa sekarang jadi heboh?

Inilah jagat "cerita" media sosial di Indonesia. Dunia harus tahu dan menyadari betapa bangsa ini begitu ahli dan piawai dalam membuat sajian peristiwa yang begitu menarik untuk dijadikan potongan cerita, yang kemudian viral di media sosial.

MotoGP adalah perhelatan yang biasa saja juga. Sudah lama terjadi di banyak negara termasuk di Indonesia 20an tahun yang lalu. Namun dari kesemuanya itu, MotoGP hanyalah tontonan balap motor biasa juga, salip-menyalip, atau jatuh, menang, kalah, dan tepuk tangan. Sudah... 

MotoGP di Indonesia? Oooh.. tidak bisa sesederhana itu. Ini adalah bangsa media sosial, bangsa viral, bangsa engagement, bahkan bangsa trending topic. Tidak ada sisi kehidupan orang Indonesia yang tak tersentuh oleh media sosial. Iya kan?

MotoGP di Indonesia sudah mulai menjadi sebuah cerita, sejak pembangunan sirkuitnya itu sendiri. Pro dan kontra, masalah lahan, ganti rugi, ini masalah yang sudah beres tapi harus jadi cerita juga. Aspal yang gagal, ASN yang wajib beli, foto motor dari cargo, pemecatan ketua, aduh.. rasanya kalau jadi sebuah webseries akan banyak sekali episodenya. 

Bayangkan, saat hujan mulai penonton yang mulai bosan disuruh nyanyi bareng sama MC, musti disuguhkan apa lagi? MC mulai mati gaya. Pihak TV pun rasanya sudah kehabisan materi gambar yang harus diambil.

Tapi, tidak perlu khawatir, menjelang bosan, munculah Sang Pawang Hujan! Aksinya pun tak tanggung-tanggung ia melintas di tengah sirkuit, di antara gempuran kilat dan petir, sambil berteriak dan membawa cawan, bagaikan sebuah happening art di tengah badai. Dramatis kan? 

Kameraman TV sontak bergembira, mereka punya materi gambar baru dan menarik. Admin medsos MotoGP pun demikian. Hampir sekitar 40 menitan aksi sang pawang ini menyelamatkan suasana yang mulai bosan.

Lantas apakah kerja pawang ini benar? bohongan? pura-pura? atau apalah, terserah saja, tapi yang pasti adalah sang pawang berhasil mencairkan dan menyemarakkan situasi balapan yang hampir dead air! Ada yang berani menyangkal?

Pawang hujan bukan praktik yang istimewa koq buat kita semua, ampuh atau tidak, mujarab atau tidak, percaya atau tidak, profesi ini tetap ada dan tetap dicari para EO dan WO. Bedanya, selama ini pawang hujan selalu bekerja dalam senyap. Menyendiri di pojokan panggung, di samping mobil genset, atau di kejauhan lokasi shooting.

Kini pawang hujan MotoGP bekerja berbeda, ia muncul dengan aksi panggung yang berhasil menggetarkan Mandalika, Indonesia, bahkan dunia!

Ini fakta, nyata,  ampuh dan tak perlu dibantah atau dilawan, lemesin aja.

Bagi saya, Mbak Rara bukan sekedar pawang hujan, tapi juga pawangnya mati gaya!

***