La Lembah Manah lahir dengan berat badan 2,92 kilogram dan panjang 46,5 centimeter pada pukul 15.46 WIB melalui operasi caesar.
Suasana bahagia tengah menyelimuti keluarga Presiden Joko Widodo hari ini. Pasalnya, cucu ketiga Presiden Jokowi baru saja lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Surakarta, Jumat, 15 November 2019.
Sepulang dari kunjungan kerja di Provinsi Lampung, Presiden Jokowi pun langsung terbang ke kota kelahirannya untuk menengok anak kedua dari pasangan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka bersama sang istri Selvi Ananda. Presiden merasa bersyukur karena seluruh prosesnya berjalan lancar dan semuanya dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah nggih, sehat semuanya, sehat semuanya," kata Presiden saat memberikan keterangan kepada para jurnalis di RS PKU.
Pada kesempatan yang sama, Gibran mengumumkan nama anak keduanya yang diketahui berjenis kelamin perempuan. Putrinya itu ia beri nama La Lembah Manah.
"Namanya La Lembah Manah. Lembah Manah artinya rendah hati. Depannya ada La, itu singkatan. Nanti tak beri tahu," ujar Gibran.
Dalam keterangan kepada awak media sebelumnya, Gibran mengatakan La Lembah Manah lahir dengan berat badan 2,92 kilogram dan panjang 46,5 centimeter pada pukul 15.46 WIB melalui operasi caesar. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dokter yang telah membantu istrinya melahirkan dengan lancar.
"Saya berterima kasih sekali kepada semua tim dari PKU dan juga kita ini didampingi oleh Pak Menteri (Menteri Kesehatan Terawan Putranto). Terima kasih semua," kata Gibran.
Ibu Iriana yang sejak pagi turut mendampingi sang menantu Selvi mengatakan ikut merasa berdebar selama menunggu kelahiran cucu ketiganya. Hal yang sama Ibu Iriana rasakan ketika menanti kelahiran Jan Ethes Srinarendra.
"Masih deg-degan karena nunggu operasinya sama ibunya Selvi sampai tegang, tapi setelah lahir plong. Sama tegangnya (dengan saat Ethes dilahirkan)," kata Ibu Iriana.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews