Meghan Markle aktif sebagai penulis dan berbagai kegiatan sosial di tingkat dunia, termasuk perjuangan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Setelah melewati jalan panjang penuh tantangan dan menuai banyak cibiran rasialis, akhirnya pernikahan Pangeran Harry dengan Meghan Markle ditetapkan akan berlangsung musim semi.
Waktu pernikahan mereka telah diumumkan secara resmi oleh Clearance House, perwakilan kediaman Kerajaan Inggris.
Sebenarnya kisah cinta keduanya adalah kisah cinta yang biasa saja seperti para muda/i lainnya.
Yang membuat luar biasa sang pria adalah pangeran dari salah satu kerajaan tertua di dunia dengan tradisi yang ketat.
Tapi yang lebih luar biasa, sang pujaannya adalah seorang aktris, janda, dan yang paling menimbulkan kontroversi, ibunya seorang kulit hitam keturunan Afro-Amerika!
Siapa Meghan Markle?
Wanita kelahiran 4 Agustus 1981 ini adalah anak dari Thomas W. Markle, pria campuran Irlandia-Belanda, dan Doria Radlan, wanita kulit hitam Amerika.
Maka bisa diduga, sejak awal hubungan kasih mereka sudah menuai begitu banyak kecaman dan cibiran rasialis.
Belum lagi status Meghan sendiri sebagai seorang aktris film dan berstatus janda. Dia pernah menikah dengan produser film Hollywood, Trevor Engleson, tahun 2011 tapi bercerai 2013.
Tetapi di luar karier filmnya, ada sisi lain yang luar biasa dari sosok Meghan. Dia lulus dari jurusan komunikasi dan hubungan internasional Northwestern University. Sejak mahasiswa dia sudah magang di Kedutaan Besar Amerika di Buenos Aires.
Dia juga aktif sebagai penulis dan berbagai kegiatan sosial di tingkat dunia, termasuk perjuangan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Sejak pindah dari Amerika ke Kanada, dia kemudian terpilih sebagai Duta Global untuk World Vision Canada, yang mengkampanyekan pentingnya pendidikan dan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh dunia.
Dia melakukan perjalanan ke Rwanda untuk badan amal Clean Water Campaign.
Bagaimana dia menjalani dua bidang yang berbeda: glamour panggung film dengan komitmen kemanusiaan?
"Ketika hidup saya bisa beralih dari kamp-kamp pengungsi ke karpet merah, saya memilih kedua-duanya, karena saya percaya keduanya bisa hidup berdampingan, dan memang harus begitu," begitu kata Meghan.
Tentang ras kulit putih dan hitam dalam dirinya, Meghan menulis di majalah Elle tahun 2015:
"Darah campuran mungkin telah menciptakan wilayah abu-abu yang mengelilingi jatidiri saya, dan membuat saya berdiri di kedua sisi pagar, tapi saya harus merangkul kenyataan ini."
Dia menambahkan: "Untuk mengatakan siapa saya, untuk berbagi tentang asal-usul saya, untuk menyuarakan kebanggaan saya sebagai perempuan berdarah campuran yang kuat dan percaya diri".
"Perempuan berdarah campuran yang kuat dan percaya diri......!"
Itulah Meghan Markle, penghuni Istana Kensington mulai musim semi (Maret - Mei) 2018.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews