Lagu "The Winner Take It All" dari ABBA, adalah diri Carla Bruni sendiri, menggambarkan kesempurnaan hidupnya.
Bohong kalau ada yang bilang, bahwa di masa pandemic itu bisa biasa-biasa saja. Apalagi kalau usia kita sudah "punjul seket". Lebih dari lima puluh. Saya tidak percaya, sebagaimana ora Jawa yakini kalau seket: itu maknanya "seneng kethunan, wegah kenthunan". Sudah mulai suka memakai tutup kepala. Apakah itu kopiah atau topi haji.
Di sini blangkonan atau bersorban tentu tidak termasuk. Semua masalah life style belaka. Tak ada hubungannya dengan spiritualitas. Dan spiritualistas tidak tergantung deretan angka usia. Deretan hitung itu kan cuma anjuran sebaiknya....
Ketika terbaring tak berdaya di musim pancaroba ini. Hujan masih kadang tiba-tiba muncul, tapi panas juga belum lagi menggersangkan tanah. Bagi banyak orang, pun saya adalah masa paling mencemaskan. karena musim datangnya banyak penyakit. Ditambah dengan pageblug ini, maka kehadiran burung kedasih (memiliki nama indah Jawa: daradasih) menyempurnakan suasana tintrim, mistis yang mencekam. Dan berbaring adalah pilihan terbaik.
Alih-alih banyak membaca, saya lebih banyak mendengar. Menikmati musik tentu yang paling asyik. Dan bila pilihan saya jatuh pada Carla Bruni. Dia ini perempuan paling sensasional menurut saya. Sekali lagi menurut saya!
Dikaruniai tubuh indah, sempurna, tapi terutama cita rasa hidupnya ya wah wah.... Terlahir sebagai orang Perancis, tentu sudah menjadi nilai tersendiri. Mulut dia terbuka saja, sudah seksi-nya bukan main. Apalagi ketika ia mulai beryanyi. Yang menurut saya., lagi-lagi menunjukkan bahwa segala hal tentang IQ, EQ, SQ, atau apa pun tentangnya memang berlebih-lebihan. Lebay, yoben!
Ia adalah type gadis yang berani mengambil pilihan dan keputusan untuk dirinya sendiri. Di usia 19, ia memutuskan tidak sekolah lagi, dan memilih jadi model. Sempat mencapai bayaran tertinggi, dengan klien produk fashion paling terkenal. Namun ketika ia bosan, ia begitu saja meninggalkannya, lalu beralih ke musik.
Dengan pilihan akustik yang minimalis, yang lebih menonjolkan eksotisme vokalnya. Di sela-sela itu, ia tetap menjadi bidadari penakluk di dunia fana. Ia dengan santai pindah dari satu laki-laki ke pria lainnya.
Nama-nama selebriti dunia seperti Mick Jagger, Eric Clapton, dan Donald Trump. Sebelum akhirnya, menikah dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di Februari 2008 lalu.
Dan apa katanya, alasan apa yang membuatnya jatuh hati pada Sang Presiden? Hingga ia mencatat sejarah bahwa di Champ Ellyse, kediaman resmi kepresidenan Perancis peristiwa aneh dan langka. Ada peristiwa kawin, selingkuh, cerai, dan beranak (secara bersamaan) untuk pertama kali. Tak pernah terjadi dalam berabad sejarah kepresidenan, sejak Revolusi Perancis terjadi.
Menurut Bruni, Sarkozy adalah sosok "yang tertarik pada segala hal" termasuk sejarah, geografi, dan tentu politik. Tetapi pengetahuannya tentang berkebun lah yang membuat Bruni kepincut.
Bukan sekedar hapal tiap nama bunga di situ, tapi juga nama Latinnya. Ahay....
Demikianlah perempuan!
Puluhan, mungkin ratusan lagu yang telah dinyanyikan. Tapi, saya memilih satu lagu yang sesungguhnya berirama cepat yang ia cover dengan sangat baik. Minimalis tapi tepat mengena. Pelan, merayap, menghanyutkan.
Lagu "The Winner Take It All" dari ABBA, adalah dirinya sendiri, menggambarkan kesempurnaan hidupnya. Yang saya pikir, jadi inspirasi dari siapa pun itu perempuannya: berani memilih, bersikap dan berkuasa atas hidupnya...
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews