Secara politis, terbangunnya komunikasi dengan para kiai dan ulama juga bisa mengikat suasana kebatinan antara umat dan Zaiful agar tetap utuh seperti awal mula dia menjadi wakil bupati.
Sebagai kepala daerah, Zaiful Bokhari tidak pernah mengambil jarak dengan kiai dan ulama yang berperan membimbing spiritual umat manusia. Zaiful paham betul bahwa pemerintah dan negeri ini secara kultur tradisional tidak bisa dilepaskan dari peran kiai dan ulamanya.
Sejarah negeri ini mencatat bahwa kerajaan dan kesultanan senusantara dibangun oleh raja dan sultan yang bersinergi dengan pemuka agama maupun kiai dan ulama.
Kerajaan mulai Mataram kuno hingga Majapahit banyak dipengaruhi oleh pemuka Hindu dan Buddha. Begitu juga dengan kesultanan yang banyak bersinergi dengan Islam di mana kiai dan ulama memegang peran yang tidak kecil dalam membentuk pemerintahan berikut kebudayaannya.
Sampai di zaman sekarang pun, pengaruh tokoh agama tidak bisa dikesampingkan dari pemerintahan dan negara, karena mereka menjadi elemen sentral yang dipanuti oleh umatnya.
Di Kabupaten Lampung Timur yang mana banyak berdiri pondok pesantren, tokoh agama menjadi mitra pemerintah dalam mengasuh warga masyarakat. Tokoh agama ikut serta menjaga suasana kebatinan warga dalam hidup bermasyarakat secara damai dengan lingkungannya maupun dengan kepala daerahnya.
Selama memimpin Lampung Timur, Zaiful tidak pernah sedikit pun untuk tidak dekat dengan tokoh agama. Dia bahkan amat mendengar masukan dari tokoh agama dalam mengambil kebijakannya.
Apalagi pada tahun politik yang mana pemilihan kepala daerah akan digelar pada Desember 2020 ini, Zaiful semakin merapatkan diri kepada tokoh agama tanpa melihat kelompok dan golongannya. Baginya, tokoh agama adalah figur panutan umat yang bisa merekatkan suasana kebatinan antara warga masyarakat dan pemerintah, sehingga pemilihan kepala daerah bisa berjalan kondusif.
Agar suasana kebatinan lebih hangat lagi, Zaiful juga sedang merancang menyelenggarakan pengajian oleh hafidz Quran setiap malam Jumat. Kegiatan ini semata-mata untuk menjaga suasana kebatinan agar tahun politik di Lampung Timur tetap berada dalam suasana damai, aman, dan lancar.
Dengan menempatkan tokoh agama sebagai salah satu sumber legitimasi sosial, Lampung Timur mudah-mudahan tetap aman dan tenang di tahun politik ini.
Itulah mengapa Zaiful selalu meluangkan waktu untuk membangun komunikasi dengan tokoh agama agar suasana lebih tenteram dan damai.
Bahkan kiai berpengaruh seperti Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Jakarta dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar di Surabaya, Jawa Timur, dikunjungi oleh Zaiful agar dia mendapat wejangan atau saran dalam segala aspek.
Komunikasi yang dibangun Zaiful dengan para kiai dan ulama ini menandakan bahwa dia menghormati orang-orang yang punya ilmu agama lebih tinggi. Dia meyakini bahwa setiap pemimpin harus selalu dekat dengan orang-orang bijak agar setiap kebijakan pemerintahannya mendatangkan manfaat buat masyarakat.
Jika komunikasi dengan para pemuka agama sudah terbangun demikian baik, langkah Zaiful dalam membangun suasana kebatinan dengan umat juga akan semakin ringan. Berbagai isu-isu miring yang akan menjauhkan Zaiful dari umat akan hilang dengan sendirinya.
Secara politis, terbangunnya komunikasi dengan para kiai dan ulama juga bisa mengikat suasana kebatinan antara umat dan Zaiful agar tetap utuh seperti awal mula dia menjadi wakil bupati.
Dan, elemen-elemen yang berusaha menjauhkan ikatan Zaiful dan umat akan kehilangan kepercayaan diri melihat baiknya komunikasi antara sang bupati dan para kiai maupun ulama tadi.
***
Krista Riyanto, Penulis dan mantan Jurnalis
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews