Kita pernah memaknai arti kebahagiaan, juga kehilangan itu, disini, di ujung senja
Saat mentari rebah perlahan di batas cakrawala
menampilkan monolog tentang kesunyian dan separuh hati yang tertinggal entah dimana
pada cemerlang cahaya petang kemerahan, kau lantas berdiri tegak
dan kepala tengadah sembari membiarkan helai rambutmu dibelai angin petang dengan lembut
“Kita mesti segera membetulkan letak harapan, pada tempat yang seharusnya” katamu gusar
Waktu mungkin kerapkali mampu memudarkan luka
dan musim demi musim yang berlalu tak jua membuat kita lelah untuk mengakui
bahwa cinta dalam genggaman hanyalah semu adanya, tak berarti apa-apa
tak bernilai apa-apa..
Duhai Perempuan di ujung senja,
Narasi kegundahan yang kau ucapkan menguap begitu saja bersama kelam langit
Kita telah bercakap dalam aksara yang sama namun dalam makna berbeda
Sesungguhnya, masa lalu yang kita sesali itu hadir
Adalah bagian dari rencana masa depan yang tak pernah bisa terjadi
dan tak akan pernah terlupa, sampai kapanpun
Kenangan itu kita bangun bersama perih
yang kita sematkan diam-diam pada kilau mentari petang hari
dengan cahayanya yang perlahan meredup
lantas meringkuk pilu di bawah rimbun pohon trembesi
membingkai segalanya dengan pigura berwarna suram
sementara, ketika malam kian erat memeluk sang senja
kita berdua berusaha meraih tepiannya dengan mata basah
dan harapan yang akan kita letakkan di tempat yang seharusnya
tercecer satu-satu menjadi serpihan-serpihan kecil
di sepanjang perjalanan,
tak tergapai, tak tercapai
Cikarang, 22112013
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews