Please, Datangkanlah Pelatih Putri Sepak Bola Ini ke Indonesia!

Jumat, 11 Januari 2019 | 08:44 WIB
0
463
Please, Datangkanlah Pelatih Putri Sepak Bola Ini ke Indonesia!
Maha Jannoud

Namanya Maha Jannoud. Parasnya cantik, tubuhnya tinggi besar seperti kebanyakan wanita ras Arab. Rambutnya panjang hitam berkilau dan kadang dikucir. Usianya baru menginjak 32 tahun. Kaum adam kalau melihatnya pasti bisa merem-melek dibuatnya karena kesengsem atau tertarik.

Siapa sangka ternyata Maha Jannoud pintar memainkan si kulit bundar atau bola. Ia menjadi pelatih bola profisional di klub Al Muhafaza di Suriah.

Maha Jannoud terbilang sukses membawa klub asuhannya.Dari sepuluh kali pertandingan, klub Al-Muhafasa bisa menang delapan kali. Tentu ini merupakan kesuksesan tersendiri. Apalagi diawal-awal menjadi pelatih banyak orang meragukan atau menyangsikan kemampunannya menjadi pelatih bola di klub profesional.

Para pemain pun awalnya juga meragukan kemampuan Maha Jannoud. Maklum saja karena jarang ada pelatih bola wanita menjadi atau menangani klub bola profesional. Tapi seiring berjalannya waktu, para pemain pun  mengakui kemampuannya dalam melatih dan dalam memotivasi para pemain.

Dan Maha Jannoud pun juga merasa tidak risih atau canggung dalam melatih para pemain yang semuanya laki-laki. Ia benar-benar profesional dalam menjadi pelatih bola.

Negara Suriah yang bertahun-tahun dilanda konflik perang ternyata tidak menyurutkan sepak bola nasionalnya. Apalagi sepak bola sudah terbukti menjadi alat pemersatu dan meredakan ketegangan akibat konflik atau politik.

Siapa tahu PSSI yang minim prestasi bisa mendatangkan Maha Jannoud ke Indonesia untuk menjadi pelatih atau menangani Tim Nasional.Siapa tahu dengan pelatih wanita yang cantik dan kemampuannya dalam mengolah sikulit bundar Tim Nasional bisa termotivasi dan bisa menjadi penyemangat.

Apalagi para pemain bola kita mudah tersulut emosi atau sifat temperamen di tengah lapangan.Kadang berantem antar pemain.Kadang juga mengejar wasit dan memukulnya.

Sudah waktunya sepak bola nasional dilatih oleh wanita.Kalau memang mampu dan punya skill, kenapa tidak?

***