Arjun meraih gelar GM pada usia 14 tahun 11 bulan 12 hari. Jauh lebih cepat delapan hari dari GM Fabiano Caruana.
Arjun Erigaisi langsung bangkit dan berlari memeluk ibunya, setelah berhasil mengalahkan IM Teja Krishna pada babak terakhir Abu Dhabi Masters 2018. Itu artinya Arjun dipastikan meraih gelar Grandmaster!
Arjun Erigaisi menjadi GM India ke-54 menyusul Praggnanandhaa (52) dan GM Nihal Sarin (53) yang sudah duluan meraih gelar itu. Arjun mendapatkan gelar GM pada usia 14 tahun 11 bulan 12 hari. Jauh lebih cepat delapan hari dari penantang Juara Dunia 2018 Fabiano Caruana.
"Saya sangat bangga dan bahagia," ujar Arjun seusai turnamen. “Saya bekerja sangat keras untuk mendapatkan gelar ini karena harus berhadapan dengan banyak lawan kuat," tambahnya.
Arjun mulai bermain catur pada usia 8 tahun namun hanya untuk sekedar bersenang-senang dengan teman-temannya. Tetapi permainan ini secara bertahap mulai berubah dari hanya hobi menjadi passion setelah ia mulai memenangi berbagai turnamen catur. Passion adalah sesuatu yang tidak pernah kita bosan untuk melakukannya.
Ayahnya, Dr Srinivas Rao kemudian mengarahkan Arjun menjadi seorang pecatur profesional pada usia 11 tahun. Ia dilatih oleh pelatih catur terkenal asal Israel GM Victor Mikhalevski. Arjun berlatih catur sembilan jam sehari.
“Tetapi saya tidak pernah merasa lelah karena saya sangat menyukainya,” kata Arjun.
Hal yang mengagumkan dari Arjun adalah ia mendapatkan 3 norma IM dan 3 norma GM-nya hanya dalam waktu 8 bulan. Ia memang banyak bepergian untuk mengikuti turnamen dalam kurun waktu tersebut.
Apa keistimewaan Arjun? Victor Mikhalevski mengatakan anak didiknya itu memiliki positional understanding dan fast calculation yang istimewa. Arjun tidak pernah takut menghadapi lawan yang ratingnya lebih tinggi dari dirinya. Itu yang membuatnya cepat berkembang.
Arjun bukan hanya seorang pecatur yang hebat. Ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Baru-baru ini ia menyumbangkan uang sebesar Rs.50,000 untuk korban banjir di Kerala sebuah negara bagian di barat daya India.
Arjun Erigaisi hanya menempati peringkat ke-3 di Lindores Abbey Blitz, meskipun sama-sama mencetak 13½ poin dengan GM Fabiano Caruana, namun penampilannya sungguh mengundang decak kagum para penikmat catur blitz.
Pecatur yang disebut-sebut "penerus kejayaan Viswanathan" ini memulai turnamen sebagai unggulan ke-39 tetapi Arjun mampu menaklukkan GM Levon Aronian (2767) 2-0, GM David Howell (2666) 2-0, GM Rauf Mamedov (2678) 2-0 dan satu kali mengalahkan Caruana.
Meski sudah kehabisan stamina, Arjun masih sempat menghajar GM Anton Korobov 2-0 di dua laga terakhir. Uniknya hanya GM Kirill Shevchenko (2574) sang juara yang mampu menundukkannya 2-0.
Berkat prestasinya ini Arjun berhasil meraup 107 poin sehingga rating blitz-nya naik menjadi 2723. Arjun melejit dengan menempati peringkat ke-32 dunia catur blitz dan nomor 3 di India di bawah GM Vishy Anand (2825) dan GM Vidit Gujrathi (2739).
Arjun lahir pada 3 September 2003 di negara bagian Telangana, India. Ia mulai main catur pada usia 8 tahun namun hanya untuk sekedar bersenang-senang dengan teman-temannya.
Tetapi permainan ini secara bertahap mulai berubah dari semula hanya hobi menjadi passion setelah ia mulai merebut gelar juara di berbagai turnamen catur.
Arjun meraih gelar GM pada usia 14 tahun 11 bulan 12 hari. Jauh lebih cepat delapan hari dari GM Fabiano Caruana.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews