Itu hadiah kami untuk Pak Jokowi, kami tetap berharap pak Jokowi membangun daerah lain yang walaupun presentase pemilih didaerah itu sangat kecil.
Pulau jawa dari dulu sudah terkenal kemajuannya dibanding pulau pulau besar lainnya di Indonesia, baik dari segi infrastruktur dan sarana prasarananya. Hal ini salah satu penyebab pulau Jawa menjadi pulau dengan jumlah penduduk terpadat dari pulau pulau besar lainnya.
Sebagai gambaran saja dari jumlah penduduk Indonesia saat ini yang kurang lebih 261 juta jiwa dari 34 provinsi , pulau jawa menyumbang jumlah penduduk sebesar kurang lebih 55% , Dari Jawa Barat 48.037.600 jiwa 18,3%, Jawa Timur 39.293.000 jiwa 15,0%, Jawa Tengah 34.257.900 jiwa 13,1%, Banten 12.448.200 jiwa 4,8%, DKI Jakarta 10.374.200 jiwa 4,0%.
Sepertinya tidak sulit mencari jawaban penyebab mengapa pulau jawa lebih padat penduduknya dibanding pulau pulau besar lainnya di Indonesia, sebut saja , Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua/Irian Jaya.
Seperti Kualitas dari tanah Pulau Jawa yang tergolong lebih subur daripada tanah yang ada di Pulau lainnya di Indonesia, sumber sumber lain menyebutkan karena di pulau Jawa terdapat Ibu Kota Negara Republik Indonesia, lapangan pekerjaan yang tersedia sangat banyak, terdapat fasilitas sosial yang lengkap, terdapat berbagaimacam perguruan tinggi yang dimana memiliki kualitas yang baik di Pulau Jawa.
Karena itu pulau Jawa menjadi tempat yang paling banyak menyediakan lapangan pekerjaan, akhirnya hal tersebut kemudian membawa sikap penduduk yang berada di daerah lain untuk melakukan urbanisasi pada sebuah daerah menuju ke Pulau Jawa.
Mengacu dari hal hal tersebut diatas jelas pulau jawa juga menjadi daerah yang berpotensi menjadi basis massa ketika terjadi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, secara politis menguasai pulau jawa berarti memenangkan pertarungan pemilihan.
Pada pilres 2019 yang sudah berlangsung, jika Joko Widodo memang seorang politikus sejati, kurang lebih 4,5 tahun sudah menjadi pemimpin tertinggi di negeri ini, jika keinginannya hanya untuk memenangkan pertarungan pilpres tahun 2019, tidak perlu bersusah susah mengunjungi dan membangun daeran daerah luar pulau jawa seperti sumatera, kalimantan, sulawesi dan papua. Cukup penuhi semua permintaan warga yang ada dipulau Jawa, kemenangan sudah pasti ada dalam genggaman.
Melihat banyaknya keunggulan pulau Jawa dari pulau pulau besar lainnya di Indonesia. Jokowi bisa saja tinggal buat super koridor ekonomi di Jawa bagian utara, itu jelas akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan sangat cepat.
Namun Jokowi lebih memilih menganut sistem pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan, karena sejatinya memang pertumbuhan ekonomi tinggi tanpa pemerataan hanya akan menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat lainnya seperti yang terjadi pada pemerintahan sebelum sebelumnya, yang pembangunannya tersentralisir di pulau Jawa yang telah menimbulkan ketimpangan.
Joko Widodo pernah mencontohkan jalan mulus terhampar di Jabodetabek sangat berbanding terbalik dengan Papua. Dimana dipapua bahkan ada satu kabupaten yang tidak memiliki jalan aspal satu meter pun sebelum akhirnya Joko Widodo membangun Trans Papua.
Jokowi tidak selalu berpikir soal hitung hitungan ekonomi dan politik, Jokowi ingin semua rakyatnya menikmati pembangunan tidak peduli meski penduduknya segelintir bahwa menurutnya ini soal pengamalan nilai nilai Pancasila untuk Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk itu sebahagian besar kami putra putri bangsa Indonesia dari luar pulau jawa merasa berdosa jika tidak memilih Joko Widodo pada pilpres 2019 yang sudah berlangsung, karena baru pada saat / era kepemimpinan Presiden Joko Widodo kami merasa bahwa benar kami adalah bagian dari Indonesia.
Wujud dari merasa berdosanya kami jika tidak memilih Jokowi, di kabupaten Samosir kami berikan hak suara kami kurang lebih 97% dari suara sah untuk Jokowi, dimana Kab. Samosir menjadi daerah tempat kemenangan pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dengan persentase tertinggi tingkat kabupaten/kota se-Indonesia.
Itu hadiah kami untuk Pak Joko Widodo dan kami tetap berharap pak Jokowi tetap membangun daerah lain juga yang walaupun presentase pemilih pak Jokowi didaerah itu sangat kecil.
Luber Sitanggang
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews