Umat yang Katrok

Banyak umat Islam Indonesia yang mengimpikan hidup di zaman kekhilafahan yang didongengkan sangat indah dan gemerlap. Padahal bangsa Turki yang pernah hidup dalam kejayaan kekhilafahan saja tidak mau menoleh kembali.

Rabu, 23 Maret 2022 | 09:47 WIB
0
510
Umat yang Katrok
Ilustrasi (Foto: Facebook.com)

Memang masih banyak umat Islam yang katrok. Mereka tidak bisa empan papan. Mereka tidak tahu kapan melihat sesuatu dengan kacamata agama, ibadah, ritual, budaya, sosial, adat, sejarah, dll. Mereka hanya punya satu kacamata yang dengan kacamata itu mereka menghakimi segala sesuatu dengannya.

Contohnya ya soal Mbak Rara dengan atraksi menghentikan hujannya di Mandalika tersebut. Bagi mereka itu adalah kesyirikan. Tentu saja hal ini sangat menggelikan, mengharukan dan sekaligus menyedihkan. 

Bagi mereka apapun ritual yang tidak ada tuntunannya dari Nabi adalah kesyirikan. Tentu saja ini menggelikan karena balap MotoGP itu sendiri tidak ada tuntunannya dalam agama. Jadi balap motor itu samasekali tidak ada hubungannya dengan ajaran atau ritual agama apa pun.

Jadi tolong jangan mencari dalil fikihnya apa hukum menyelenggarakan balap motor. Jangankan balap motor, sedangkan balap onta pun tidak ada pada zaman Nabi. Percuma mencari dalilnya.

Jadi tidak mungkin kita bisa menghakimi semua ritual yang dilakukan pada saat balap itu dengan hukum Islam, apalagi menghakiminya sebagai sebuah kesyirikan.

Membangun sebuah sirkuit yang tidak ada tuntunannya dalam Islam apa bukan sebuah tindakan bid’ah, kemubadziran, dan bahkan sebuah kemaksiatan kalau Anda lihat dengan kacamata praktik agama Abad ke-7? Kenapa bukan untuk menyantuni para janda dan anak-anak yatim? Kan itu tidak pernah dilakukan oleh Nabi?

Mbak Rara sendiri tidak pernah mengatakan bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah ritual agama Islam. Jadi mengapa tiba-tiba ritual atraktif tersebut dianggap sebagai sebuah ritual yang melenceng dari tuntunan Nabi dan merupakan sebuah kesyirikan? 

Jika mereka menganggap bahwa balap motor itu bukanlah sebuah ritual ibadah yang perlu dikomentari lantas mengapa ritual Mbak Rara itu yang mereka anggap sebagai sebuah ritual ibadah yang syirik?

Sungguh tidak nyambung!

Apakah mereka mengharapkan agar balap MotoGP itu dimulai dengan ritual doa bersama dengan mengundang 100 anak yatim yang dipimpin oleh Novel Bamukmin agar lebih syar’i?

Apa gak sekalian aja diusulkan agar diadakan istighosah sebelumnya dan Marc Marques didoakan seperti Prabowo dipegang dadanya oleh UAS dan UAH waktu pilpres dulu agar terhindar dari kecelakaan?

Mungkin itu akan menjadi sebuah atraksi tersendiri yang akan menggemparkan dunia permotojipian. We islamize the race…! 

Situasi umat Islam yang begini jelas menyedihkan. Ini jelas akibat ajaran yang salah dari para ustadz-ustadz mereka yang miskin wawasan dan hanya mengajarkan menggunakan satu kacamata dalam melihat segala sesuatu. Segala sesuatu hanya dilihat dengan kacamata ajaran Islam Abad ke-7 sehingga apa yang mereka lihat itu memang tampak salah semua.

Itu sebabnya masih banyak umat Islam Indonesia yang mengimpikan hidup di zaman kekhilafahan yang didongengkan sangat indah dan gemerlap. Padahal bangsa Turki yang pernah hidup dalam kejayaan kekhilafahan saja tidak mau menoleh kembali.

Surabaya, 23 Maret 2022

Satria Dharma