Alhasil, seperti yang tersajikan dalam visual cover Dua Ustad ini, dan ini merupakan cover ketiga dari kang Pepih yang saya kerjakan, dalam urutan waktu bersamaan dengan Dua cover sebelumnya.
Sebuah proses yang sangat rumit untuk mencapai visual cover buku ini. Cover buku ini terinspirasi dari Poster Film, yang tidak umum ditemukan pada cover novel di masa kini, yang cenderung minimalis dan efisien.
Sebagai seorang perancang grafis saya berusaha untuk menafsirkan apa yang diimajinasikan penulisnya, sesuai dengan kapasitas yang saya miliki. Membuatnya dengan cara melukis, jelas tidak mungkin, tapi saya punya seribu siasat untuk mewujudkannya, tanpa harus dengan memvisualkan layaknya lukisan.
[04/03, 09:35] Pepih Nugraha:"Bagaimana cara menunjukkan tatto di ustad yang Soleh itu ya pak? Misalnya sedikit terlihat di leher. Saya ingin tonjolkan ustad bertato itu. Kalo penggambaran ustad selebritis mungkin gambaran ustad yang sedang membuka mobil mewah. Atau kontraskanlah."
[04/03, 09:38] Pepih Nugraha: "Jadi bisa saja leher si ustad Soléh terlihat dari belakang (big close up) dengan aksesoris yang menunjukkan dia ustad yang sedang berdakwah di depan massa. Jadi gambaran kerumunan massa terlihat meski samar di depan. Lalu di latar belakang ada ustad selebritis dgn mobil mewahnya."
Itulah chat kang Pepih Nugraha kepada saya saat proses pengerjaan desain cover ini. Dengan pengalaman yang saya miliki, saya memberanikan diri untuk menjawab secara visual tantangan tersebut, dan itu tidaklah mudah, namun saya yakin Allah akan memudahkannya.
Meskipun tidak sekali jadi, tapi proses demi proses yang dilalui dalam mewujudkan visual sesuai dengan keinginan penulis, perlahan tapi pasti mulai menampakkan hasilnya. Begitu tahap presentasi entah keberapa kali, kang Pepih mulai merespon dengan antusias, dan itu pertanda apa yang saya visualkan hampr mengena dihatinya.
Semakin bagus respon yang diberikan kang Pepih, maka semakin semangat saya untuk melakukannya finishing touch terhadap desain cover tersebut, bahkan saya menambahkan lebih dari ekspektasinya, dengan mempermanis komposisi ruang dan warna desain cover tersebut.
Alhasil, seperti yang tersajikan dalam visual cover Dua Ustad ini, dan ini merupakan cover ketiga dari kang Pepih yang saya kerjakan, dalam urutan waktu bersamaan dengan Dua cover sebelumnya. Ini sebuah proses kreatif bagi saya, karena dalam proses pengerjaan cover ini saya banyak menemukan tennis yang baru dalam digital art.
Ajinatha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews