Naluri dan insting wanita atau istri terkadang bisa mengalahkan radar pesawat tempur.
Di Meksiko ada wanita melaporkan tetangganya sendiri yang juga seorang wanita ke kantor polisi. Hal itu dipicu masalah yang sepele, yaitu-tetangganya dituduh menggoda suaminya setiap hari Sabtu siang dengan menjemur kotang (Jawa) dan celana dalamnya. Kebetulan sang suami setiap hari Sabtu libur.
Ia sudah menegur dan memperingatkan untuk tidak menjemur kotang atau celana dalam ketika suaminya ada di rumah.Teguran itu rupanya tidak digubris oleh tetangganya itu.
Padahal si tetangga itu hanya menjemur kotang bukan menjemur atau memperlihatkan isi dalam kotang kepada suaminya. Tapi bagi pelapor mempunyai anggapan atau tafsir, bahwa menjemur kotang dan celana dalam di hari Sabtu adalah salah satu tujuan untuk menggoda suaminya.
Karena ia pernah memergoki suaminya sering memperhatikan si tetangga ketika sedang menjemur kotang dan celana dalam. Dari situlah rasa cemburu itu bermula atau datang.
Gemuruh dan emosi yang ada di kepala dan menyesakkan dada tak bisa dihindari. Rasanya ingin menghajar tetangga tersebut. Tahu sendiri kalau wanita lagi emosi seperti badai yang datang dengan tiba-tiba dan tanpa gejala. Siap melumat benda-benda di sekitarnya.
Polisi yang menerima laporan itu juga bingung dan menyarankan kepada yang bersangkutan untuk berkomunikasi atau menyelesaikan permasalahan tersebut dengan suaminya secara baik-baik.
Kejadian diatas yang hampir serupa juga terjadi di Indonesia. Menimpa Finalis Miss Earth 2019 yaitu Lirabica yang tinggal di Bogor.
Lirabica dengan menggandeng pengacara Ferry Juan yang dulu pernah rebutan hak asus dengan Zarima, melaporkan beberapa warga termasuk pak RT ke Polres Bogor. Ia melaporkan warga tersebut karena merasa "diperkusi".
Karena pada akhir bulan Mei 2021 Lirabica pernah dilabrak warga di komplek atau cluster tempat tinggalnya. Bahkan warga tersebut sempat masuk dalam area rumahnya dengan mengucapkan tuduhan dan kata-kata kasar atau kotor kepadanya. Bahkan sempat pula diusir untuk pergi dari komplek atau tempat tinggalnya.
Lirabica dianggap membuat resah warga komplek karena banyak para suami yang tiba-tiba berubah polah tingkahnya. Keresahan ini dirasakan oleh istri atau ibu-ibu.
Mengapa Lirabica dilabrak dan dianggap membuat resah warga di komplek atau cluster?
Musababnya yaitu selama pandemi ini Lirabica sering jogging di sekitar tempat tinggalnya atau di komplek. Rupanya setiap ia jogging atau lari banyak mata-mata para lelaki atau suami yang jelalatan atau memperhatikannya. Mungkin tergoda oleh bodynya atau tampilan fisiknya.
Para istri resah setiap Lirabica jogging atau lari dan dianggap sengaja ingin menggoda suami atau lelaki dikomplek.
Keresahan para istri itu bukan tanpa alasan, karena banyak para suami yang awalnya tidak pernah atau jarang jogging jadi hobi lari. Gelagat inilah yang ditangkap oleh para istri di komplek tersebut.
Menurut Lirabica ada beberapa lelaki yang sudah beristri sengaja atau pura-pura berpapasan ketika jogging.
Bahkan pak RT yang turut dilaporkan ke Polres Bogor termasuk salah satunya yang jadi rajin jogging. Dan tertangkap basah oleh istrinya.
Menurut cerita Lirabica, pada waktu ia jogging atau lari-pak RT ternyata ikut lari di belakangnya. Dan tanpa sepengetahuan suaminya, istrinya juga membututi dari belakang dengan sepeda motor. Tanpa banyak bicara suaminya langsung disuruh pulang tanpa membantah atau melawan perintah istrinya.
Naluri dan insting wanita atau istri terkadang bisa mengalahkan radar pesawat tempur.
Olahraga terkadang bukan untuk motivasi atau supaya sehat. Tapi bagai kucing garong atau garangan-olahraga baik lari dan lainya bisa jadi punya motivasi atau misi tersendiri.
Waspadalah!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews