Jadi Puan harus belajar banyak tentang realita bukan belajar dari bisikan yang menjerumuskan.
Episode ketidakharmonisan internal partai PDIP antara Puan dan Ganjar makin gak nalar.
Bermula saat rapat konsolidasi yag lalu, Ganjar sebagai gubernur tak diundang, kemudian sindiran lanjutan justru datang dari kubu Puan, karena menghadapi putri mahkota yang mau dikarbitkan, maaf diorbitkan maksudnya, Ganjar malah santai dan jelas lebih dewasa.
Giliran barusan ada peresmian pasar Solo yang dilakukan Puan, Ganjar diundang dadakan bersamaan dengan undangan Presiden ke Jakarta urusan covid, ya pastilah Ganjar lebih memilih undangan Presiden sebagai atasannya di pemerintahan, lagian ini urusan yang lebih urgent menghadapi pandemi gelombang kedua, di banding cuma meresmikan pasar toh di sana ada walikotanya.
Andai Puan bisa sedikit dewasa dia bisa mengatrol dirinya atas ketidakhadiran Ganjar dengan menyampaikan bahwa Ganjar menghadiri rapat dengan Presiden yang lebih urgent kepentingan rakyat. Dengan itu Puan bisa mengambil simpati dan menghilangkan stigma bahwa dia bermusuhan dengan Ganjar.
Hubungan anak ketum dan kader yang tidak harmonis bisa merugikan image partai seperti kerajaan kecil, terus apa bedanya PDIP dengan Demokrat yang mengelola partai seperti peternakan ayam.
Kalau ambisi mau menduduki RI 1 jangan maksa karena yang menilai rakyat 276 juta, atau tahun 2024 pemilih 206 juta orang yang semakin cerdas dimentori medsos.
Dari survey saja Ganjar angkanya, 14 dan Puan hanya 3.
Ganjar sudah masuk kandidat calon pemimpin nasional yang sejajar dengan PS, Anies dan RK saja masih di bawahnya, lha kalau Puan memaksakan diri apa mau bunuh diri denhan prilaku tak tau dirinya.
Survey lektabilitas itu paling tidak bisa jadi dasar walau kevalidannya belum tentu 100%, kecuali survey Demokrat untuk AHY atau survey di Petamburan buat Anies.
Jadi Puan harus belajar banyak tentang realita bukan belajar dari bisikan yang menjerumuskan. Kan anak bekas presiden atau keturunan proklamator harus juga jadi presiden. Jadilah sesuai kapasitasnya, bukan maksa bisa nanti binasa.
Atau kalau mau ngerasai ada nama presidennya ya bisa jadi wapres saja, pasangan dengan Ganjar insyaallah bisa. Tapi kalau tetap mau jadi presiden juga Ganjar bisa dicomot PSI misalnya.
Ini opini, mbak Puan. Silakan lanjut milih jalan sesuai naluri. Ingat ini urusan presiden bukan preseden.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews