Mendadak Branding

Saya melihat ada praktek rekayasa Branding yang terasa mendadak. Kini bilbord jumbo Puan Maharani tampak muncul ekstensif di mana-mana. Pertanyaannya, Nurturing-nya mana?

Minggu, 11 Juli 2021 | 06:41 WIB
0
348
Mendadak Branding
Puan Maharani (Foto: liputan6.com)

Branding dan Nurturing bukanlah dua kontras yang harus dipertentangkan. Keduanya adalah prinsip yang menarik untuk dimainkan secara hibrid. Oleh siapapun dan untuk tendens apapun.

Prinsip Branding sifatnya sintetik via merekayasa diri. Dari luar ke dalam (out-in). Sementara, prinsip Nurturing sifatnya organik via mengkultivasi diri. Dari dalam ke luar (in-out).

Prinsip Branding dan Nurturing keren banget maslahatnya jika dimainkan dalam praktek bisnis dan dunia politik. Cuma hingga kini masih banyak yang mengaplikasikannya secara parsial, sehingga ujung-ujungnya mudarat lah yang datang.

Industri kesehatan di negeri jiran kita, Malaysia adalah contoh negara yang sukses mengkombo keduanya. Mereka jeli banget mengadon Branding dan Nurturing demi membangun citra industri kesehatan negaranya.

Lewat organisasi Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), kini negara ini berhasil memikat pasar regional dalam bisnis pelayanan kesehatan. Investasi pendidikan dan pelatihan bagi SDM (dokter, perawat dan administrator) nya sungguh luar biasa. Begitupun pemutahiran peralatan dan teknologi kesehatannya.

Itulah Nurturing yang menjadi kultivasi "inner" nya. Lalu Brandingnya, direkayasa "outer" nya dengan gencar. Yaitu lewat aktivitas publikatif dan promotif secara global. Kini industri medis Malaysia banjir pasien dan devisa dari mancanegara. Itu bukanlah hasil yang mendadak, alias ujug-ujug.

Kontras dengan stori di atas, dari ngebolang ke Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah, saya melihat ada praktek rekayasa Branding yang terasa mendadak. Kini bilbord jumbo Puan Maharani tampak muncul ekstensif di mana-mana.

Pertanyaannya, Nurturing-nya mana?

***